Namun alih-alih meredam isu, klarifikasi itu justru memunculkan reaksi beragam dari warganet.
Banyak yang menilai gestur tubuh Rizki tampak kaku, termasuk posisi tangannya yang tidak terlihat sepanjang video karena berada di belakang tubuh.
Beberapa warganet juga menyoroti tatapannya yang sesekali terlihat mengarah ke seseorang di luar kamera, sehingga memunculkan dugaan bahwa ia tidak berbicara secara bebas.
Komentar publik di berbagai platform digital pun menunjukkan keraguan serupa.
Tidak sedikit yang menduga video klarifikasi tersebut dibuat dalam kondisi tekanan, meski hingga saat ini belum ada bukti konkret yang mendukung kecurigaan tersebut.
Publik meminta pihak berwenang memastikan keselamatan Riski dan memberikan penjelasan resmi mengenai situasi sebenarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga dan otoritas terkait belum memberikan keterangan tambahan mengenai keberadaan dan kondisi Riski di Kamboja.
Situasi ini membuat publik menunggu perkembangan lebih lanjut untuk memastikan apakah klarifikasi yang disampaikan benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Sebelum klarifikasi tersebut muncul, Riski diberitakan diduga menjadi korban TPPO setelah mendapat tawaran seleksi sepak bola di Medan melalui media sosial.
Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, ia dijemput dari Jakarta menuju Medan sebelum akhirnya dibawa ke Malaysia dan kemudian ke Kamboja.
