"Iya, dianya sendiri. Di situ pun aku tolak-tolak tiga kali tapi dia maksa aku nikah. Aku bilang aku belum siap nikah aku masih belum terlalu dewasa aku masih mau menjalani masa depan aku dulu, berkarir dulu," imbuhnya.
Namun, bujukan dan janji manis tentang kehidupan rumah tangga yang akan diajarkan oleh Habib Bahar akhirnya meluluhkan penolakannya.
Janji itu, sayangnya, hanya tinggal janji. "Dia bilang oh gak apa-apa kamu bisa belajar kok nanti kamu kalau nikah sama saya nanti kamu belajar gini gini gini, ternyata semuanya bohong," pungkasnya dengan nada kecewa.
Komitmen yang dibangun dengan susah payah itu semakin retak ketika tidak lama setelah pernikahan, Habib Bahar dikabarkan kembali rujuk dengan istri pertamanya, yang sebelumnya disebut-sebut telah diceraikan. Kisah ini meninggalkan pertanyaan besar tentang tanggung jawab dan keabsahan sebuah ikatan suci yang dijanjikan.
