Ilustrasi perundungan pelajar. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

JAKARTA RAYA

Terduga Pelajar Korban Perundungan di Tangsel Tewas, Polisi Telusuri Riwayat Medis

Senin 17 Nov 2025, 14:39 WIB

TANGERANG SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Polisi menelusuri riwayat medis seorang pelajar SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang tewas diduga korban perundungan.

“Sementara koordinasi dengan dokter yang menangani. Kemarin orang tuanya saya temui langsung. Sebelumnya dari penyidik sudah beberapa kali bertemu, namun kita masih berempati waktu itu saat almarhum masih hidup,” kata Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, Senin, 17 November 2025.

Menurut Victor, penyidik perlu memastikan penyakit yang diderita korban memiliki keterkaitan dengan dugaan perundungan yang dialaminya.

Perihal kabar korban menderita tumor, ia belum dapat memberikan kepastian. Pihaknya akan menyampaikan hasil penelusuran jika informasi dari media didapat.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Luncurkan Polisi Siswa untuk Cegah Tawuran dan Perundungan

“Kita fokus mengambil keterangan dari pihak kedokteran yang menangani almarhum,” ujarnya.

Sementara itu, pihaknya belum dapat memastikan jenazah korban bisa diautopsi, karea keputusan berada pada keluarga dan tim medis.

“Sampai saat ini kita masih menyelidiki kasus ini. Sudah berkoordinasi dengan para ahli dari UPTD PPA. Kemarin juga KPAI sudah turun untuk asistensi,” katanya.

Sementara itu, polisi turut menggandeng berbagai lembaga untuk mempercepat proses pengungkapan kasus. Sebanyak enam saksi, termasuk guru, telah diperiksa.

Baca Juga: Komnas Perlindungan Anak Serang Gencarkan Sosialisasi Antiperundungan di Satuan Pendidikan

Kebenaran perihal ayah korban mendatangi sekolah juga belum dapat dipastikan. Victor akan memastikan informasi tersebut.

“Nanti akan kita cek,” ucap dia.

Dugaan perundungan terjadi di dalam ruang kelas saat jam istirahat pada 20 Oktober 2025. Korban disebut dipukul teman sekelasnya menggunakan bangku besi.

“Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam termasuk guru pengajar,” ujar Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil, Minggu, 16 November 2025.

Sehari setelahnya, korban mengeluhkan sakit pada tubuh dan kepalanya. Keluarga menyebutkan, korban bukan pertama kali menjadi korban perundungan.

Korban sempat dirawat di salah sebuah rumah sakit swasta di Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, karena kondisinya semakin memburuk. Meski telah mendapat perawatan intensif, nyawa korban tidak tertolong.

Tags:
korban tewasperundunganPolres TangselTangerang Selatan

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor