JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - PAM Jaya berencana membangun jaringan air minum perpipaan atau air bersih yang akan langsung mengalir ke rumah-rumah warga RW 22 Muara Angkre, Jakarta Utara.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit dan pengurus RW 22 untuk membangun jaringan perpipaan tersebut.
"Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga upaya mewujudkan keadilan akses air bagi seluruh warga Jakarta, termasuk mereka yang selama ini belum terlayani," ucap Arief dalam keterangannya, Senin, 17 November 2025.
"Respons warga sangat positif. Hingga saat ini, 200 warga sudah mendaftar sambungan baru dari total potensi sekitar 1.700 rumah," katanya.
Arief mengatakan, pendaftaran ratusan warga itu menunjukkan harapan besar bahwa beban biaya air yang selama ini mereka tanggung akan segera berkurang.
"Kami hadir untuk memberikan solusi. Warga Muara Angke berhak mendapatkan akses air minum perpipaan yang layak, stabil, dan terjangkau," ujar Arief.
Arief pun menargetkan, air bersih nantinya dapat mengalir di pemukiman itu pada Triwulan II tahun 2026.
"Dengan jaringan perpipaan PAM Jaya, masyarakat tidak lagi terbebani biaya air yang tinggi dan bisa menikmati layanan yang aman serta berkualitas," ungkap Arief.
Ia mengungkapkan, pembangunan jaringan perpipaan di Muara Angke akan berjalan dengan dukungan masyarakat dan pemerintah setempat.
Hal ini, dikatakan Arief, bukan sekadar respons terhadap keluhan yang viral di media sosial, tapi komitmen jangka panjang PAM Jaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui akses air bersih yang adil dan berkelanjutan.
"Melalui upaya ini, PAM Jaya menegaskan pesan penting bahwasanya, setiap keluhan akan didengar," katanya.
Menurut dia, setiap warga berhak mendapatkan air layak. Dan setiap wilayah yang belum terlayani akan menjadi prioritas.
Di Muara Angke, kata Arief, perjalanan menuju air bersih memang panjang. Namun kini, harapan itu mulai mengalir.
Baca Juga: PAM Jaya Bagikan 100 Water Purifier untuk Fasilitas Publik
"Dan, PAM Jaya berkomitmen untuk memastikan air bersih tidak lagi menjadi mimpi, tetapi menjadi kenyataan di setiap rumah warga," ujarnya.
Sebagai informasi, selama bertahun-tahun, warga RW 22 Kampung Nelayan, Muara Angke, menghadapi kesulitan akses air bersih. Mereka harus mengeluarkan hingga Rp1 juta per bulan untuk membeli air layak pakai.
Kondisi air tanah yang payau membuat warga bergantung pada air olahan sederhana dari RW atau pedagang keliling yang menjual air Rp2.000-Rp3.000 per jeriken. (cr-4)
