JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sekjen Keuskupan Agung Jakarta, Romo Vincentius Adi Prasojo, menyatakan keprihatinannya atas kasus ledakan yang melibatkan seorang siswa di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading. Siswa yang terlibat diketahui merupakan korban bullying.
"Kami prihatin dan ikut berdoa pada para korban yang menderita karena situasi itu," kata Vincentius di Gereja Katedral saat konferensi pers Hari Anak KAJ 2025, Jumat, 14 November 2025.
Vincentius menilai kasus tersebut sebagai salah satu dampak paparan internet yang semestinya dapat dikontrol. "Rupanya kita berada dalam satu masyarakat yang sudah bisa melihat salah satu dampak dari media sosial internet dan segala macam," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Periksa 46 Siswa dan Ayah ABH Terkait Insiden Ledakan SMAN 72
"Globalisasi membawa dampak salah satunya kurang baik, ketika itu langsung menuju pada anak-anak kita," tambahnya.
Ia menekankan pentingnya penguatan iman dalam keluarga sebagai bagian penting pengawasan dan pendampingan anak.
"Penguatan iman keluarga dan masyarakat sangat penting untuk mengantisipasi berbagai hal. Terutama, situasi berkaitan dengan teknologi dan segala macem," tuturnya.
Vincentius berharap kasus ini menjadi pengingat bagi orangtua dan masyarakat untuk menjaga tumbuh kembang anak, terutama terkait penggunaan teknologi.
"Ini adalah tugas dan panggilan kita orang tua masyarakat sekolah pendidik, dan juga setiap individu untuk menjaga bersama anak-anak kita keluarga kita," jelasnya.
