Saat disinggung, resep apa yang digunakan untuk menciptakan seorang anak yang berkualitas. Akmal mengakui, bahwa tidak ada resep khusus untuk mendidik anaknya agar menjadi S3 di usia mudanya.
Hanya, saja, kata Akmal, dirinya dan Rizky Aflaha memang tidak pernah putus untuk ibadah puasa Senin-Kamis, ditambah sang anak memang sangat cinta Fisika serta gemar membaca buku. Selain itu, sang anak juga sangat termotivasi oleh guru SD di sekolahnya yang lulusan luar negeri.
"Sebetulnya, tidak ada resep khusus. Saya, dengan anak saya ketika ngobrol saja tidak pernah ngobrol yang berat-berat, tetapi memang Rizky itu awalnya termotivasi sama guru di sekolahnya yang lulusan luar negeri, lalu dia sangat senang membaca buku. Selain itu, Alhamdulillah kami berdua selalu Puasa Senin-Kamis," ungkapnya.
Akmal mengatakan, selain rajin beribadah puasa, anaknya juga terbilang sangat nasionalis. Hal itu, diketahui ketika dia diberi banyak tawaran kerja di luar negeri, tapi memilih bertahan untuk menetap di Indonesia. Karena, sang anak mengku ingin mengabdikan dan memberikan semua ilmunya untuk NKRI.
"Banyak sebetulnya, yang menawarkan dia untuk keluar negeri. Salah satunya, perusahaan asal Taiwan, tetapi dia memilih untuk menetap di Indonesia, karena dia berkeinginan ilmu yang dia miliki bisa terealisasi untuk Negara Indonesia, dan tidak hanya berakhir diatas kertas. Jadi dia menginginkan ada karya yang berbentuk untuk Negara Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Rizky Aflaha menambahkan, dalam meraih gelar Doktor Fisika dari Universitas Gadjah Mada, dalam pengembangan nanofiber fungsional mengatakan kesuksesannya meraih Doktor di usia muda bukan hasil dari program akselerasi formal melainkan strategi dan pemanfaatan peluang beasiswa, diantaranya pemanfaatan beasiswa jalur cepat PMDSU.
Rizky juga memberikan pesan kepada generasi muda Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dan teman-teman muda di mana pun berada. Meski hidup di zaman yang serba cepat, tetapi bukan berarti yang paling cepat yang menang. Yang menang adalah mereka yang tahu arah, dan konsisten berjalan ke sana.
"Jangan takut punya mimpi besar, tapi juga jangan malu mulai dari langkah kecil. Buktiin kalau kita bukan generasi strawberry, yang kalau jatuh langsung rusak. Kalau jatuh, ya bangun lagi. Kalau salah, ya belajar lagi, karena proses itu yang akan membentuk kita. Indonesia nggak cuma butuh anak muda yang pintar, tapi juga yang peduli, berintegritas, dan mau berbuat, mulai dari langkah kecil, akan lahir perubahan besar,” ucap Rizky Aflaha.
Baca Juga: Sigit Wijatmoko Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN
Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menambahkan, keberhasilan Rizky Aflaha meraih Doktor di usia muda membuat bangga dan harum Kabupaten Tangerang didunia pendidikan. Katanya, Rizky ini dapat menjadi role model di Kabupaten Tangerang, bagaimana mestinya seorang mahasiswa.
"Prestasi akademik ini sangat luar biasa dan tentunya membanggakan kita semua. Karena, berangkat dari sekolah negeri biasa yang notabene bukan Internasional, tetapi bisa meraih prestasi yang sangat luar biasa, karena umur 25 tahun sudah lulus Doktor Fisika yang ilmu nya sangat rumit," ucap Soma.
Menurut Soma, Ilmu Fisika adalah Ilmu yang sangat sulit dipelajari, hanya orang-orang yang mempunyai kecerdasan luar biasa yang mampu meraihnya. Dirinya berharap, pemuda-pemudi atau generasi muda di Kabupaten Tangerang bisa mencontoh langkah-langkah yang dilakukan Rizky Aflaha ini.
