POSKOTA.CO.ID - PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) tengah menjadi sorotan publik nasional setelah terlibat sengketa lahan dengan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK).
Sengketa ini berkaitan dengan tanah seluas 16,4 hektare di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.
PT Hadji Kalla, mewakili JK, mengklaim lahan tersebut sebagai milik sah mereka.
Sementara, GMTD menegaskan bahwa lahan itu termasuk dalam kawasan pengembangannya.
Situasi semakin rumit ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Makassar mengonfirmasi adanya dua sertifikat berbeda untuk lokasi yang sama.
Baca Juga: Viral! Gemini AI Bisa Ubah Foto Biasa Jadi Potret Estetik Ala Korean Style
Kondisi ini membuat status hukum tanah menjadi abu-abu dan memicu tudingan adanya rekayasa yang merugikan pemilik sah.
JK menuding adanya permainan besar para pengembang, bahkan menyebut praktik ini sebagai “mafia tanah”.
Selain itu, PT Hadji Kalla juga melaporkan GMTD ke pihak kepolisian atas dugaan penggelapan tanah seluas 4 hektare, yang sebelumnya menjadi objek tukar menukar lahan.
Di tengah kontroversi ini, masyarakat mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya pemilik GMTD dan apa bidang usaha perusahaan ini?
Baca Juga: Viral! Gemini AI Bisa Ubah Foto Biasa Jadi Potret Estetik Ala Korean Style
PT GMTD Punya Siapa dan Bergerak di Bidang Apa?
Sejak berdiri pada 14 Mei 1991, GMTD dikenal sebagai pengembang kawasan terpadu terbesar di Makassar, yaitu Tanjung Bunga.
Kawasan ini mencakup sekitar 1.000 hektare, dirancang sebagai kota mandiri dengan kombinasi fungsi hunian, komersial, wisata, dan rekreasi.
Berbagai fasilitas dibangun di sini, mulai dari perumahan elite, pusat perbelanjaan, area hiburan, hingga fasilitas publik penunjang aktivitas masyarakat Makassar modern.
Proyek tersebut tidak hanya mengubah wajah pesisir Makassar, tetapi juga berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan laporan pasar modal, struktur kepemilikan GMTD melibatkan unsur swasta dan pemerintah daerah.
Pemegang saham terbesar saat ini sendiri adalah PT Makassar Permata Sulawesi, dengan kepemilikan sekitar 32,50 persen.
Meski catatan sejarah menunjukkan pada era 1990-an, Lippo Group sempat menjadi pemegang saham dominan ketika proyek Tanjung Bunga mulai dikembangkan secara besar-besaran.
Lebih lanjut, GMTD bergerak di bidang pengembangan properti dan pariwisata. Aktivitas utama perusahaan meliputi pembangunan, pengelolaan, dan penjualan lahan serta fasilitas komersial di kawasan Tanjung Bunga.
Selain sektor residensial, GMTD juga aktif dalam pengembangan area wisata, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur pendukung kawasan.
Proyek andalan mereka, Tanjung Bunga, dikenal sebagai kawasan kota mandiri strategis, terletak di tepi pantai Makassar, berdekatan dengan Pantai Losari dan pusat kota.
Proyek itu telah berjalan lebih dari tiga dekade dan menjadi simbol urbanisasi modern Sulawesi Selatan.
