Untuk memahami mengapa emas naik-turun, ada beberapa variabel kunci yang perlu diketahui:
a. Suku Bunga
Ketika suku bunga riil (setelah dikurangi inflasi) tinggi, daya tarik emas bisa menurun karena investor dapat memperoleh imbal hasil dari aset berbunga. Sebaliknya, jika suku bunga rendah atau bahkan negatif, maka emas menjadi lebih menarik.
b. Indeks Dolar AS (DXY)
Emas dihargakan dalam dolar AS di pasar global. Jika dolar menguat (indeks DXY naik) maka emas bagi pemegang mata uang lain menjadi lebih mahal — permintaan bisa menurun. Dalam laporan, disebut bahwa indeks dolar diperdagangkan di level tertinggi dalam tiga bulan, memicu sedikit tekanan pada emas.
c. Kondisi Geopolitik dan Ekonomi Makro
Ketidakpastian seperti konflik, pandemi, krisis keuangan, atau gangguan rantai pasok bisa meningkatkan permintaan emas sebagai “safe haven”. Sebaliknya, jika ekonomi global sedang membaik, investor bisa berpindah ke aset “berisiko” yang lebih tinggi imbalannya.
d. Permintaan Perhiasan & Industri
Emas juga digunakan dalam perhiasan, elektronik, dan industri lainnya. Permintaan dari sektor-sektor ini bisa mendukung harga. Namun dalam konteks lokalan Indonesia, frekuensi trading batangan, likuiditas, dan transparansi harga juga penting.
e. Penawaran Tambang & Cadangan
Produksi emas tambang, biaya penambangan, serta kebijakan bank sentral (termasuk pembelian emas) juga bisa memberi tekanan ke harga emas.
Kondisi Harga Emas Global & Koreksi
Walaupun di Indonesia harga emas untuk produk-produk lokal stabil, secara global emas telah mengalami koreksi setelah puncak tertinggi. Laporan menyebut bahwa harga emas spot turun 1,5 % menjadi US$ 3.940,75 per ons pada waktu Asia (waktu publikasi) dan kontrak berjangka untuk pengiriman Desember di AS melemah 1,3 %.
Koreksi ini bisa jadi efek dari beberapa faktor: penguatan dolar, ekspektasi kenaikan suku bunga, atau berkurangnya “ketakutan” investor terhadap risiko yang mendorong emas naik. Jadi meski naik besar sepanjang tahun (53 %), ada fase normalisasi atau retraksi juga.
Fokus Indonesia: Harga Emas di Pegadaian
Di Indonesia, dua produk emas batangan yang cukup banyak dicermati adalah produk keluaran Galeri 24 dan UBS melalui Pegadaian. Berikut data harga yang dirangkum:
Harga produk Galeri 24
0,5 gram: Rp 1.245.000
1 gram: Rp 2.374.000