“Kami masih melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap barang bukti, baik yang ditemukan di lokasi maupun yang ada pada para pelaku,” ucap Roy Hadi.
Lebih lanjut, Roy Hadi mengatakan, dalam pelaksanaan operasi, sempat terjadi perlawanan dari sejumlah warga di sekitar lokasi.
Petugas dihadang dengan senjata tajam, kembang api, hingga petasan yang diluncurkan ke arah aparat. Dia menegaskan bahwa operasi ini bukan pengembangan dari kasus lain, melainkan langkah langsung atas perintah pimpinan BNN untuk menindak daerah rawan narkoba.
“Kami memang sudah mengantisipasi potensi perlawanan. Ternyata benar, ketika penindakan dilakukan, masyarakat di sekitar lokasi melakukan perlawanan dengan menggunakan samurai dan kembang api. Untungnya situasi bisa dikendalikan dan tidak ada anggota yang terluka,” ungkap Brigjen Roy.
Baca Juga: Kepala BNN RI Dorong Peserta PKN Lemhanas Jadi Agen Pencegahan Narkoba
Menurut Roy Hadi, operasi ini melibatkan personel gabungan dari BNN RI, BNN Provinsi, BNN Kota, serta dukungan dari Polda Metro Jaya dan Brimob dengan kekuatan sekitar 1 SSK plus 125 personel tambahan.
Ia memastikan akan mengumumkan hasil lengkap dari operasi, termasuk klasifikasi barang bukti dan status hukum para terduga pelaku, setelah proses pemeriksaan dan penyidikan selesai dilakukan.
“Kita masih terus kembangkan dan kejar semua yang terkait dengan jaringan di kawasan ini,” tegas Roy Hadi.
