JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di Pesisir Utara Jakarta, tepatnya di Kawasan Muara Angke, Penjaringan genangan rob mulai muncul setinggi mata kaki bahkan lebih.
Namun, kontur tanah yang tidak rata membuat sejumlah rumah di RW 22 Muara Angke itu ada yang terendam hingga di atas mata kaki, ada juga yang tak terendam sama sekali.
Bagi warga sekitar, air rob datang secara diam-diam, mengendap di lantai rumah, dan kadang membangunkan mereka dari tidur nyenyak.
Di sebuah Masjid terduduk seorang ibu-ibu beserta anaknya sedang beristirahat sembari menunggu sisa rob yang merendam rumahnya pada malam hingga siang tadi.
Baca Juga: BMKG Sebut Jarak Bulan Dekat Pemicu Banjir Pesisir, Berlangsung hingga Akhir 2025
“Pagi ini baru kering, tapi masih licin-lincin. Males ngepel, nanti juga basah lagi," kata Sutika, 43 tahun, kepada Poskota, Rabu, 5 November 2025.
Sutika tinggal bersama suami dan enam anaknya di Muara Angke selama 11 tahun terakhir. Menurutnya, datangnya banjir rob di wilayahnya ini tidak dapat diprediksi; kadang tengah malam, kadang pagi buta.
"Kalau rob kan enggak bisa diprediksi. Tiba-tiba, nih kayak kemarin udah musim panas, musim kering kan ya. Terus tiba-tiba kayak hari ini, aduh banjir kan," ujarnya.
"Kadang kalau orangnya lagi tidur ya masih tidur, enggak ketahuan. Kadang kasurnya langsung basah, karena tidurnya malam kan nyenyak ya. Paling yang tahu mah emak-emak, kan namanya emak-emak bangunnya pagi ya," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Diguyur Hujan Semalaman, 3 Kecamatan di Pandeglang Dilanda Banjir
Ia mengatakan, datangnya rob secara tiba-tiba itu kadang mengakibatkan barang-barangnya basah bahkan hanyut.
