JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan 41 titik rawan banjir yang berstatus siaga. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pemantauan hingga 27 Oktober 2025 oleh BPBD DKI Jakarta melalui sistem sensor dan observasi di lapangan.
Titik-titik rawan tersebut tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta, terutama di kawasan bantaran sungai, saluran air utama, dan pesisir laut yang rentan terhadap genangan maupun rob.
Sementara itu berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa wilayah DKI Jakarta sejak 30 Oktober hingga 1 November 2025 akan dilanda hujan lebat dengan status siaga.
Dalam keterangannya disebutkan pada 30-31 Oktober 2025, status siaga dan 1 November 2025 status waspada.
Baca Juga: Ribuan Guru Madrasah Demo Tuntut Kesetaraan Nasib dengan Pengajar Sekolah Umum
Kendati begitu diingatkan agar masyarakat selalu siaga untuk menghadapi cuaca ektrem.
“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem,” kata BMKG dikutip dari akun Instagram resminya pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Fokus Penanganan dan Antisipasi
Pemprov DKI bersama BPBD dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi potensi banjir. Beberapa langkah utama meliputi:
Pengerukan dan normalisasi saluran air sepanjang lebih dari 100 kilometer, terutama di Sungai Ciliwung yang menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Suplai Air Bersih Terhenti di 53 Kelurahan, Pramono Anung Minta Penanganan Cepat
Penyiagaan pompa air stasioner dan portable di lokasi-lokasi kritis.
