SUKATANI, POSKOTA.CO.ID - Warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, masih merasa was-was setelah tanggul Kali Srengseng jebol akibat luapan air dari Kali Cikarang yang menyebabkan banjir besar hingga sepinggang orang dewasa selama empat hari lamanya.
Bahkan, rumah-rumah di sepanjang aliran kali porak poranda, termasuk milik Ati, 60 tahun, warga RT 02 RW 05, yang menjadi salah satu korban pertama terdampak.
“Ya, namanya ini kali besar, kan. Saya ngeri aja, takut barang-barang hanyut kebawa arus. Apalagi rumahnya persis depan kali. Pas jebol, rumah saya yang paling pertama terdampak. Dan, langsung paling tingginya sampai sepinggang,” ujar Ati saat ditemui di rumahnya, Selasa, 4 November 2025.
Ati mengaku saat kejadian dirinya sedang tidak berada di rumah. Ia baru mengetahui kondisi rumahnya keesokan harinya dalam keadaan berantakan dan penuh lumpur.
Baca Juga: 2 RT di Jati Padang Jaksel Masih Terendam Imbas Tanggul Baswedan Jebol
“Saya lagi nginep di rumah anak, jadi rumah ditutup dan kosong. Pas banjir, pintunya sampai terbuka, air masuk semua,” katanya.
Meski sempat memiliki firasat buruk, Ati hanya sempat menyelamatkan sebagian barang berharganya.
“Pakaian beberapa ada yang sudah saya kemasi dan masuk-masukin ke atas lemari. Tapi TV sama kulkas rusak semua, enggak sempat diangkat,” ungkapnya.
Ati mengatakan banjir kali ini sebagai yang terparah sepanjang ia tinggal di kawasan tersebut. Ia khawatir peristiwa serupa akan terulang, apalagi dirinya memiliki 11 cucu yang masih kecil.

“Saya paling khawatir sama cucu saya. Kalau banjir begini bingung mau ngungsi ke mana. Saudara pada di sini semua dan kena dampaknya,” ucapnya.
Namun, di tengah musibah tersebut, Ati mengaku hanya menerima bantuan seadanya. Ia bahkan tidak sempat mengungsi ke balai desa dan memilih untuk berdiam diri di rumah dalam keadaan rumah yang terendam.
