“Tetapi kembali yang rugi adalah yang diadu domba, yang menuai keuntungan adalah mereka yang mengadu domba,” kata Heri.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Biaya Turun, Pelayanan Naik
“Itu kalau yang diadu domba terbawa arus narasi adu domba, tetapi kalau mengabaikan, yang mengadu domba akan capai sendiri. Boleh jadi isu akan berbalik kepada pihak yang mengadu domba,” ujar Yudi.
“Jadi kalau ada yang menghasut, menyebarkan fitnah misalnya kita bertiga tidak solid lagi, terjadi perpecahan kita abaikan saja ya?,” tanya Heri.
“Kalau kita ikut terpancing, maka pengadu domba senang, karena tujuan untuk membuat kita terpecah, berhasil,” kata Yudi.
“Jadi tak perlu komentar atau klarifikasi terhadap isu yang beredar?,” tanya Heri lagi.
“Buat apa mengomentari isu yang tidak benar. Terus buat apa isu yang jelas – jelas tidak benar diklarifikasi,” kata Yudi.
“Dengan kita memberikan komentar maupun klarifikasi, tak ubahnya kita sudah termakan isu yang tidak mendasar. Apa mau diadu domba,” urai mas Bro. (Joko Lestari)
