Kopi Pagi: Kenang Kebaikannya

Senin 03 Nov 2025, 06:30 WIB
Kopi Pagi: Kenang Kebaikannya. Sumber: Poskota)

Kopi Pagi: Kenang Kebaikannya. Sumber: Poskota)

Bahwa di balik jasa dan karyanya, terdapat kekurangan, publik dapat memahami tiada manusia yang sempurna di jagat raya ini. Pesan moral: Kenang kebaikannya, lupakan keburukannya adalah upaya agar kita semua menghormati apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita pada masanya.

Baca Juga: Kopi Pagi: Gerakan Perubahan

Soal besar kecil, itu penilaian berdasarkan sudut pandang, tetapi sekecil apapun, mereka telah berjasa kepada bangsa dan negara kita. Jasanya, kebaikannya yang kita kenang dan jadikan sebagai inspirasi menciptakan masa depan yang lebih baik dan gemilang. Sedangkan keburukannya, tak hanya dilupakan, juga dibuang agar ke depan tidak terulang.

Para pejuang kemerdekaan, pendiri negeri juga mengingatkan kepada kita untuk melihat masa lalu sebagai sejarah. Dengan belajar dari masa lalu berarti kita belajar dari pengalaman yang sudah terjadi sebagai pijakan untuk masa depan. 

Masa lalu memberikan kita pengalaman, membuat kita lebih bijaksana sehingga mampu menciptakan kehidupan yang lebih indah dan cerah.

Karena itu, jadikanlah masa lalu menjadi nasehat, masa kini adalah perjuangan dan masa depan adalah harapan

Saatnya fokus apa yang harus dilakukan sekarang untuk meletakkan pondasi menuju masa depan yang lebih baik lagi – dalam era sekarang menuju visi Indonesia Emas.

Sementara kita tahu, masa depan akan tergantung pada apa yang kita lakukan –perjuangkan sekarang. Jika yang kita lakukan sekarang baik, maka masa depan pun akan menjadi baik. Sebaliknya jika sekarang kita banyak melakukan keburukan, maka hasil yang diraihnya pun penuh dengan kebobrokan.

Dalam filosofi bahasa Jawa dikenal “Ngunduh wohing pakarti” – apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan.

Ironi, jika orang – orang pintar –segelintir elite menggunakan kepintarannya untuk ‘mengakali’ rakyat, mengelabui negara dengan kekuasaan dan kekuatannya, demi kepentingan pribadi dan kerabatnya. Yang semestinya kemampuannya, kewenangan yang melekat itu – sejatinya telah diamanatkan untuk digunakan demi kemakmuran rakyat.

Baca Juga: Kopi Pagi: Aksi Nyata Hidup Sederhana

Cukup beralasan jika pemerintah bertekad memberantas korupsi, penyelundupan, dan penjarahan kekayaan alam serta penyelewengan lainnya karena disadari sepenuhnya bahwa perbuatan tersebut tak hanya merugikan negara, tetapi akan menyengsarakan rakyat baik masa sekarang maupun mendatang.


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Lumbung Rakyat

Senin 20 Okt 2025, 06:06 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Gerakan Perubahan

Senin 27 Okt 2025, 06:57 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menuju Swasembada Air

Kamis 30 Okt 2025, 06:15 WIB

News Update