BEKASI UTARA, POSKOTA.CO.ID - Media sosial dihebohkan video perkelahian dua remaja perempuan di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, 21 Oktober 2025.
Belum diketahui motif di balik perkelahian tersebut, tetapi beredar narasi insiden tersebut dipicu masalah asmara.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian menyayangkan perkelahian tersebut. Menurutnya, insiden itu bisa berdampak buruk bagi psikologis anak.
“Tentu saya sangat menyayangkan viralnya video tersebut karena bisa menjadi contoh yang tidak baik. Seolah-olah setiap permasalahan diselesaikan dengan kekerasan,” kata Novrian, Rabu, 29 Oktober 2025.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Lantik 250 Pejabat, Tegaskan tak Ada Tempat untuk Jual Beli Jabatan
Novrian menegaskan, perlu dilakukan mediasi dan edukasi segera terhadap para pihak yang terlibat supaya permasalahan tidak melebar hingga ke ranah hukum.
“Saya sarankan agar orang-orang yang terlibat dalam video itu segera melakukan mediasi dan mencari solusi bersama, sambil dilakukan edukasi agar tidak berefek pada perkara hukum nantinya,” katanya.
Novrian menilai insiden tersebut merupakan dampak dari kurangnya pengawasan dan pola asuh yang tidak tepat di lingkungan keluarga.
“Kami juga mempertanyakan bagaimana kontrol orang tua terhadap dinamika kehidupan anak-anaknya. Kenapa mereka bisa keluar malam dan melakukan aksi tersebut?” ujarnya.
Menurutnya, fenomena ini hanyalah puncak dari gunung es persoalan sosial yang lebih besar. Ia mengingatkan pentingnya pendidikan keluarga dalam membentuk karakter anak, terutama dalam menghadapi persoalan emosional dan pergaulan.
“Sebisa mungkin orang tua harus bisa menerapkan cara berpikir kritis, dewasa, dan tidak mudah terpancing emosi. Kuncinya ada di keluarga sebenarnya,” katanya.
Ia menyampaikan, keluarga harus memperkuat nilai moral dan etika dalam mendidik anak-anak, terutama remaja perempuan agar memahami pentingnya menjaga diri dan martabatnya.
“Sebagai seorang wanita, ketika dia bisa menjaga dirinya, menjaga adabnya, menjaga kemaluannya, menjaga sikapnya, saya pikir dia juga akan dihargai oleh lawan jenisnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, harga diri seorang perempuan tidak seharusnya dikorbankan hanya karena persoalan asmara.
“Sebagai perempuan harus bisa menjaga dan punya harga diri. Jangan sampai menjatuhkan harga diri hanya karena masalah sepele sampai harus berkelahi,” ujarnya. (cr-3)