Ia sempat mengungkapkan bahwa pada tahun 2001, Danareksa mencatat kerugian sekitar Rp495 miliar, sebagian besar karena pencadangan atas aktiva tak produktif.
Namun, dari situ pula terlihat keteguhan dan integritasnya sebagai pemimpin. Harry tak sekadar membenahi angka, melainkan juga menanamkan nilai transparansi dan tata kelola keuangan yang bersih di tubuh BUMN tersebut.
Baca Juga: Persib Bandung vs Persis Solo Malam Ini: Jadwal, Link Live Streaming, dan Prediksi Skor Akhir
Jejak Profesional
Selain dikenal di dunia pasar modal, Harry MP Danardojo memiliki pengalaman yang luas di berbagai sektor. Dalam profil profesionalnya, ia disebut sebagai eksekutif dengan pengalaman menyeluruh di bidang keuangan, energi terbarukan, transportasi, dan logistik.
Ia terlibat dalam berbagai peran strategis mulai dari perencanaan korporasi (strategic planning), analisis kebijakan (policy analysis), hingga merger & acquisition (M&A).
Pendekatannya yang holistik membuatnya dihormati bukan hanya sebagai pemimpin, tapi juga sebagai penasihat dan mentor bagi banyak generasi profesional muda.
Harry dikenal memiliki ketertarikan terhadap startup tahap awal (early-stage startups) dan perusahaan yang sedang berada “on the bubble” yakni perusahaan yang memiliki potensi besar untuk tumbuh, namun berada di fase kritis dalam perjalanan bisnisnya.
