POSKOTA.CO.ID - Timnas U-22 Indonesia mendapat kejutan besar setelah dipastikan akan tampil dalam agenda FIFA Matchday November 2025 mendatang.
Keputusan ini datang langsung dari PSSI, yang menunjuk skuad muda tersebut untuk menggantikan Timnas Senior yang masih belum memiliki pelatih kepala pasca pemecatan Patrick Kluivert pada 16 Oktober lalu.
Langkah ini dianggap sebagai solusi sementara sekaligus momentum emas bagi pelatih Indra Sjafri untuk menguji kemampuan para pemain mudanya di level internasional.
“Ini kesempatan berharga untuk menguji kualitas tim dan mematangkan taktik jelang SEA Games 2025,” ujar Indra Sjafri dalam konferensi pers di Jakarta.
Baca Juga: Louis van Gaal Latih Timnas Indonesia? Ini Bocoran Gaji dan Kontrak Fantastisnya
Peluang Pemain Diaspora Turun di FIFA Matchday
Keputusan menggunakan agenda resmi FIFA Matchday membuka kemungkinan besar bagi Timnas U-22 untuk memanggil pemain diaspora yang kini bermain di luar negeri.
Berdasarkan regulasi FIFA, klub di luar negeri wajib melepas pemainnya jika mendapat panggilan resmi dari federasi.
Nama-nama seperti Ivar Jenner (FC Utrecht), Justin Hubner (Cerezo Osaka), Adrian Wibowo (ADO Den Haag), Tim Geypens, dan Dion Markx disebut-sebut masuk radar Indra Sjafri.
Mereka sebelumnya juga pernah memperkuat tim kelompok umur Indonesia di berbagai ajang internasional.
Baca Juga: 3 Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia Usai Patrick Kluivert Dipecat, Siapa yang Paling Layak?
Sementara itu, dua pemain keturunan lainnya, Rafael Struick dan Jens Raven, yang kini bermain di Liga Indonesia, disebut lebih mudah dipanggil karena tidak terkendala jarak maupun izin klub.
Indra Sjafri: Semua Keputusan Berdasarkan Data dan Analisis
Meski peluang terbuka lebar, Indra Sjafri menegaskan bahwa dirinya tidak akan gegabah dalam menentukan nama-nama yang akan dibawa ke FIFA Matchday.
Ia memastikan semua keputusan diambil berdasarkan data performa, kebutuhan taktis, dan kesiapan mental pemain.
“Kami tidak ingin sekadar memanggil pemain karena popularitas atau karena mereka bermain di luar negeri,” jelas Indra. “Semua keputusan harus berdasar pada kebutuhan tim dan hasil analisis mendalam terhadap performa pemain dalam beberapa bulan terakhir.”
Pelatih asal Sumatera Barat itu juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan tim analis untuk meninjau performa setiap pemain, baik yang berkompetisi di dalam maupun luar negeri.
Data statistik dan rekaman pertandingan menjadi dasar utama sebelum menentukan skuad final.
Baca Juga: Awal Cemerlang Calvin Verdonk di Prancis, Bruno Genesio Angkat Bicara
Fokus Penuh Menuju SEA Games 2025
Selain menjadi ajang bergengsi di kalender FIFA, laga ini akan menjadi uji coba penting bagi Indra Sjafri untuk mempersiapkan skuad terbaik menuju SEA Games 2025 di Thailand.
“FIFA Matchday ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kami bisa membangun fondasi tim yang kuat untuk mempertahankan medali emas di SEA Games nanti,” ujarnya.
Indra juga menegaskan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji berbagai formasi dan kombinasi pemain baru, sekaligus menilai kemampuan adaptasi pemain di bawah tekanan laga internasional.
Harapan dan Tantangan ke Depan
PSSI sendiri berharap keikutsertaan Timnas U-22 di FIFA Matchday dapat memberikan pengalaman berharga bagi pemain muda Indonesia agar terbiasa menghadapi atmosfer pertandingan internasional.
Meski begitu, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Lawan-lawan yang dihadapi kemungkinan berasal dari negara dengan peringkat FIFA lebih tinggi, sehingga menjadi ujian sesungguhnya bagi kualitas dan mental para pemain muda Garuda.
Dengan pendekatan ilmiah, hati-hati, dan berbasis data, Indra Sjafri bertekad membuktikan bahwa Timnas U-22 bukan sekadar pengganti sementara, melainkan generasi penerus yang siap mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
