Harga Emas Dunia Turun Usai Rekor Tertinggi, Analis Masih Optimistis Menuju US$4.500 per Ons

Selasa 21 Okt 2025, 15:30 WIB
Emas Dunia Terkoreksi Setelah Rekor US$4.379, Apakah Momentum Naik Sudah Usai? (Sumber: Pexels/Michael Steinberg)

Emas Dunia Terkoreksi Setelah Rekor US$4.379, Apakah Momentum Naik Sudah Usai? (Sumber: Pexels/Michael Steinberg)

POSKOTA.CO.ID - Harga emas dunia mengalami koreksi signifikan setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di atas US$4.379 per ons.

Tekanan jual muncul akibat meredanya ketegangan dagang Amerika Serikat–China dan kenaikan margin perdagangan di bursa logam.

Namun secara fundamental, prospek emas masih positif berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pelemahan dolar AS, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral global. Koreksi harga ini justru bisa menjadi peluang akumulasi strategis bagi investor.

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Naik Tipis, 24K Tembus Rp2,39 Juta per Gram Hari Ini 21 Oktober 2025

Harga Emas Dunia Kembali Terkoreksi

Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di US$4.379 per ons pada Jumat (17/10), harga emas spot dunia kini mengalami koreksi. Berdasarkan data Investing (20/10/2025), harga emas berada di level US$4.231 per ons pada pukul 13.45 WIB, turun 0,44% dari penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan intraday akhir pekan lalu, emas sempat menembus level psikologis US$4.400, namun akhirnya melemah 1,76% ke US$4.249 per ons di sesi penutupan. Pergerakan tajam ini menandakan volatilitas tinggi yang masih membayangi pasar logam mulia global.

Harga Emas Dalam Negeri Masih Menguat

Sementara di pasar domestik, tren harga emas masih menunjukkan penguatan tahunan yang signifikan. Menurut data fitur Bareksa Emas (20/10), harga emas fisik digital berada di:

  • Treasury: Rp2.333.326 per gram
  • Pegadaian: Rp2.428.000 per gram
  • Indogold: Rp2.364.312 per gram

Dalam satu tahun terakhir, kenaikan harga emas di pasar domestik mencapai 67–72%, mencerminkan sentimen positif terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Faktor Penyebab Koreksi Harga Emas

Koreksi harga emas terjadi tidak lama setelah mencetak rekor tertinggi. Berdasarkan laporan Trading Economics (17/10), penurunan ini terutama dipicu oleh meredanya ketegangan dagang antara AS dan China.

Presiden Donald Trump menyatakan bahwa rencana tarif 100% terhadap barang asal China “tidak berkelanjutan”, sebuah pernyataan yang memicu optimisme pasar terhadap potensi perbaikan hubungan ekonomi kedua negara menjelang pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping.

Namun demikian, ketidakpastian belum sepenuhnya hilang. Trump juga menuding Beijing memperketat ekspor logam tanah jarang, yang bisa mempengaruhi rantai pasok global dan menekan permintaan aset safe haven seperti emas.

Fundamental Emas Masih Solid


Berita Terkait


News Update