Baca Juga: Kopi Pagi: Jangan Sampai Sumber Daya Alam "Tergadaikan"
Sebab kita tahu jurang kesenjangan yang tak kunjung teratasi, dapat menimbulkan kecemburuan sosial, frustrasi sosial hingga disintegrasi sosial. Jika abai atasi kesenjangan, maka kemiskinan yang akan menjadi tontonan.
Ketiga, hadirnya lumbung rakyat akan menjadi simbol kemakmuran karena ketersedian pangan sangat terpenuhi, cadangan pangan melimpah ruah. Wong cilik iso gumuyu – rakyat kecil bisa tersenyum bahagia, merasa yakin tidak akan lagi kekurangan pangan.
Keempat, lumbung rakyat menjadi simbol kemandirian pangan, karena setiap desa mampu menyediakan pangan kepada semua warganya, tanpa terkecuali di saat paceklik sekalipun.
Kelima, lumbung rakyat akan membuat masyarakat merasa tenang dan nyaman (ayem tentrem), membuat situasi lebih kondusif, tertib, aman dan damai. Dalam bahasa Jawa digambarkan situasi yang “toto tentrem kerto raharjo”- tertib, tentram dan sejahtera serta berkecukupan segalanya.
Mari kita bergandengan tangan meraih impian, mewujudkan lumbung pangan rakyat demi masa depan yang lebih baik. Masa depan yang damai, sejahtera, berketahanan pangan serta berkeadilan sosial. (Azisoko)