Baca Juga: Masyarakat di Pandeglang Tutup Jalur Pendakian Gunung Pulosari
Selain ada peningkatan produksi dan omzet, Yadi juga bisa menambah tenaga kerja, sehingga ada tambahan memberdayakan terhadap warga sekitar.
"Saat ini, saya baru menyuplai ke 1 dapur MBG Kelurahan Sukaratu. Mudah-mudahan ke depan bisa memasok ke SPPG lain," ujarnya.
Dijelaskan Yadi, karena sekarang masih masa percobaan, jadi dirinya baru mensuplai 100 hingga 200 pcs ke 1 Dapur MBG. Kalau untuk harga jual sendiri mulai dari 2 ribu hingga 5 ribu rupiah, tergantung ukuran tempe itu sendiri.
Yadi juga menjamin, tempe hasil produksi miliknya higienis dan dibuat dengan ketelitian dan pengawasan secara ketat. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
"Untuk program MBG ini saya prioritaskan produksi tempenya, bahkan saya sendiri langsung yang memproduksi nya dibantu istri dan karyawan lainnya," tuturnya.
"Karena kami mempertahankan mutu kualitas dan kuantitas supaya tidak mengecewakan," sambungnya.
Yadi berharap, program MBG ini bisa berjalan dengan baik khususnya di Kabupaten Pandeglang.
"Ini sebuah proses pembelajaran buat kami, agar terus belajar dan memberikan yang terbaik dalam menjaga kualitas produk kami, " tandasnya.