"Begitu masyarakat mendapatkan keistimewaan pelayanan, kemudahan, mereka sangat terbantu dan berterima kasih sekali,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Cengkareng, Lysbeth Regina Pandjaitan menyampaikan, layanan patient experience officer dibentuk untuk membantu pasien yang kesulitan dalam proses administrasi maupun pendaftaran.
Adapun petugas yang dilatih berasal dari staf internal rumah sakit, mulai dari petugas keamanan hingga staf administrasi.
“Gagasan ini muncul ketika kami melihat banyak pasien yang kebingungan saat mendaftar, termasuk pengguna kursi roda yang kesulitan mencari bantuan," kata Lysbeth.
"Karena itu, kami membentuk layanan patient experience officer dari staf internal, tanpa menambah SDM baru. Petugasnya berasal dari berbagai unit, mulai dari keamanan, office boy, hingga staf administrasi yang kami latih khusus untuk membantu pasien,” sambungnya.
Baca Juga: Relokasi Pedagang Pasar Barito Ditolak, Pramono: Tidak Bisa Puaskan Semua Orang
Sebagai informasi, RSUD Cengkareng memiliki kapasitas 500 tempat tidur dengan 10 ruang operasi modern dan dua ruang operasi emergensi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Level 4.
"Mudah-mudahan masyarakat juga bisa memanfaatkan President Suite yang ada di RSUD Cengkareng. Bahkan di RSUD ini, di President Suite, bisa untuk candle light, gitu. Luar biasa," katanya.
Rumah sakit ini juga mengembangkan layanan unggulan KJSU–KIA (Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, serta Kesehatan Ibu dan Anak), serta ICU dengan konsep family care yang memungkinkan keluarga melihat pasien secara berkala. (cr-4)