Ekonomika Pancasila: Kontra Skema Ekonomi Neokolonial

Rabu 15 Okt 2025, 06:44 WIB
Opini Ekonomika Pancasila oleh Yudhie Haryono (CEO Nusantara Centre). (Sumber: Poskota)

Opini Ekonomika Pancasila oleh Yudhie Haryono (CEO Nusantara Centre). (Sumber: Poskota)

Oleh: Yudhie Haryono (CEO Nusantara Centre)

Sejarah kita seringkali tidak bergelombang dalam deret angka yang beraturan. Karena itu, kita bisa memicu dan menginterupsinya dengan tindakan jenius agar berhasil merubah persepsi: bahwa yang tak mungkin menjadi mungkin.

Dalam sejarah rempah dan herbal misalnya, hilirisasi menjadi jamu dan alat dominasi pada dunia lama yang menjajah adalah kemungkinan dan keniscayaan untuk dunia baru. Bukan sesuatu mustahil.

Untuk niat peradaban itu, kita harus merancang DNA baru untuk memproklamasikan negara baru: menikam monopoli ekonom neoliberal dan menghabisi birokrat syaitan.

Ini penting kita lakukan sebab kerja keras kita selama ini hanya dipalaki (pajak tinggi) demi hidup mewah mereka dan menyeponsori kerakusan keluarga dan ganknya.

Baca Juga: Ekonomika Pancasila: Mencapai Indonesia Makmur

Agar proyek mereka tak berlanjut (yang memiskinkan, memperbudak dan mempariakan rakyat), kita harus buat kontra skemanya. Sebut saja skema kesentosaan Indonesia.

Beberapa langkah strategis harus dilakukan secara terintegrasi, inovatif, jenius dan berkelanjutan. Ini krusial karena memerlukan modal, modul dan model. Hal yang selalu mengurangi optimisme perlawanan.

Karenanya, kita harus merancang sembilan langkah. Pertama, memastikan hadirnya big data akurat (aset strategis), demi hadirnya peta jalan yang realistis berbasis kepentingan nasional.

Kedua, memastikan hadirnya kualitas pendidikan di semua jenjang. Akses, kurikulum, SDM, inovasi harus tumbuh secara relevan dengan kebutuhan kemodernan.

Baca Juga: Ekonomika Pancasila: Ekonomi Tanpa Kejeniusan


Berita Terkait


News Update