“Saya harap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas tukang. Terus bisa dikontribusikan ke tingkat yang lebih tinggi atau diterapkan di tempat kerja yang layak. Siapa tahu nanti dari pihak PU juga membuka kesempatan kerja bagi peserta yang sudah bersertifikat,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengikuti jejak orang tuanya sebagai tukang selama dua tahun terakhir. Adha sering mengerjakan proyek kecil seperti pembuatan pagar dan perbaikan rumah.
“Saya sudah dua tahun jadi tukang, mengikuti orang tua. Dari pembuatan pagar dan sebagainya, sudah berjalan cukup lama. Jadi dengan adanya sertifikasi ini, sangat menguntungkan buat tukang-tukang yang belum punya sertifikat,” ujar dia.
Ia menambahkan, manfaat yang diperoleh dari pelatihan ini tidak hanya berupa peningkatan keterampilan dan sertifikasi resmi dari Kementerian PUPR, tetapi juga memperkaya wawasan teoretis yang belum tentu didapat di lapangan.
“Benefit yang didapat ya dari skill jadi tukang, terus dapat sertifikat dari Kemen PU. Kalau di lapangan kan biasanya cuma praktik, nah di sini kita dapat teori juga. Itu membantu banget karena teori dan praktik itu berbeda,” tuturnya. (cr-3)