“Para tukang yang sudah ikut sertifikasi bisa dilibatkan dalam program renovasi rumah tidak layak huni. Jadi manfaatnya nyata, baik bagi tukang maupun masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap ke depan semakin banyak generasi muda yang tertarik menekuni profesi tukang. Mengingat Bekasi jadi salah satu kota dengan angka pembangunan yang cukup tinggi.
“Profesi pertukangan ini sangat menjanjikan, karena kebutuhan pokok manusia bukan hanya sandang dan pangan, tapi juga papan. Kalau yang bergerak di bidang pertukangan sedikit, biaya renovasi akan mahal karena orangnya terbatas,” katanya.
Ia menegaskan, cakupan program pelatihan tukang dapat diperluas supaya bisa menjangkau banyak orang.
“Harapan saya program ini makin banyak dan berkelanjutan. Kalau bisa, tiap kecamatan ada pelatihan, supaya semakin banyak tenaga tukang profesional di Indonesia,” ujar dia.
Baca Juga: Tegaskan Efisiensi Anggaran, Wali Kota Bekasi Larang Air Kemasan dalam Rapat ASN
Salah seorang peserta, Adha Tarmizi, 35 tahun, mengaku sangat terbantu dengan adanya program peningkatan kualitas pekerja konstruksi yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, pelatihan tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga meningkatkan profesionalisme para tukang di wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria.
“Sebagai peserta saya merasa pelatihan ini sangat bagus, karena bisa meningkatkan kualitas tukang, khususnya di wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria. Dengan adanya sertifikasi ini, menunjukkan bahwa para tukang sudah memiliki standar kualitas yang bersertifikat,” ucap dia.
Adha mengatakan, para peserta mendapatkan materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), penggunaan alat pelindung diri (APD), serta teknik pengecatan yang baik.

“Yang diajarkan itu pertama tentang K3, penggunaan APD, dan kualitas pengecatan. Baru ini pelatihan dari Kementerian PU. Mungkin di hari kedua nanti akan langsung praktik di lapangan,” tutur dia.
Pelatihan itu berlangsung selama dua hari penuh pukul 08.00-17.00 WIB. Ia berharap kegiatan tersebut bisa terus dilakukan secara berkelanjutan agar para tukang di Bekasi memiliki daya saing dan peluang kerja yang lebih baik.