Lebih lanjut, Kimron menyebutkan, pihaknya tengah membangun database nasional tenaga kerja konstruksi bersertifikat agar lulusan pelatihan tidak kehilangan jejak setelah program selesai.
“Ke depan kami akan buat sistem informasi besar. Semua yang sudah dilatih akan kami petakan. jadi kalau ada proyek yang butuh tenaga kerja di daerah tertentu, bisa langsung ditawarkan. Jadi setelah kami latih, tidak dilepas begitu saja. Datanya akan tersimpan berdasarkan identitas KTP,” tuturnya. (cr-3)