Satu Keluarga Tidur Sif-sifan di Tanah Tinggi, Pramono: Ini Realitas Jakarta

Minggu 12 Okt 2025, 19:50 WIB
Potret permukiman padat penduduk di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Oktober 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Potret permukiman padat penduduk di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Oktober 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Menurutnya, pembangunan kota bukan hanya soal gedung dan jalan, tapi juga soal keadilan sosial.

“Kalau tidak ada keadilan dalam pembangunan, maka Jakarta akan terus jadi kota yang nyaman untuk segelintir orang saja. Jakarta harus jadi kota yang hidup untuk semua, bukan hanya untuk yang beruntung,” kata dia.

Tanggapan DPRD Jakarta

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis, menyoroti fakta memprihatinkan, di mana sejumlah warga terpaksa tidur bergantian di rumah berukuran sempit karena keterbatasan ruang dan ekonomi.

"Menurut saya ini sangat memprihatinkan ya adanya informasi ada warga Jakarta terpaksa tidur bergantian di rumah," ujar Ali kepada Poskota, Minggu, 12 Oktober 2025.

Baca Juga: Jakarta Tak Masuk Provinsi Kemiskinan Tinggi Dapat Apresiasi DPRD

Ali mengatakan, bahwa pemerintah daerah perlu segera menyiapkan langkah konkret, baik berupa penyediaan rumah susun sementara bagi keluarga dengan kondisi ekstrem, maupun program perumahan jangka panjang yang lebih berkeadilan.

"Oleh sebab itu pihak pemprov jakarta harus hadir dan memberikan solusi terhadap peristiwa seperti ini apakah memberikan tempat tinggal di rusun," ujar Ali.

Politisi Gerindra itu, menilai, kasus seperti yang terjadi di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, di mana 13 orang tinggal di rumah ukuran 3x4 meter dan tidur bergantian, kemungkinan bukan satu-satunya.

"Jika melihat fenomena seperti ini di Jakarta, saya duga terjadi di banyak wilayah," katanya.

Oleh karena itu, Ali mendorong Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta untuk memperbanyak pembangunan rumah susun milik (rusunami) maupun rumah susun sewa (rusunawa) di seluruh wilayah Jakarta.

"Solusi jangka panjang adalah pemprov jakarta dalam hal ini dinas perumahan rakyat harus perbanyak pembangunan rusun apakah rusunami atau rusunawa di Jakarta," ungkap Ali.

Ali mengungkapkan bahwa pembangunan rusun harus dilakukan secara merata di lima wilayah administrasi Jakarta.


Berita Terkait


News Update