Menurut Yaya, menu latihan kali ini terdiri dari berbagai elemen seperti speed endurance, agility, dan fitness test.
Selain itu, tim juga melakukan latihan aerobic endurance untuk mempertahankan daya tahan tubuh pemain agar tetap prima.
"Program ini sifatnya kontinyu dan konsisten, terutama jika ada jeda lebih dari 10 hari. Tujuannya agar pemain tetap berada dalam level performa terbaik," tambahnya.
Untuk memantau perkembangan tiap pemain, tim pelatih menggunakan teknologi Catapult, perangkat canggih yang dapat merekam data performa atlet secara real-time, baik saat latihan maupun pertandingan.
Data tersebut kemudian dianalisis guna menilai tingkat kelelahan, kecepatan, dan intensitas latihan setiap pemain.
"Kami bisa membandingkan data dengan latihan sebelumnya. Pemain yang menunjukkan peningkatan tentu kami apresiasi, sementara yang performanya menurun akan kami beri motivasi lebih," kata Yaya.
Dengan sistem evaluasi berbasis data tersebut, Yaya berharap kondisi fisik seluruh pemain tetap stabil hingga laga berikutnya.
Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara kebugaran dan pemulihan menjadi faktor penting agar PERSIB tampil maksimal di sisa musim kompetisi.
Program latihan intensif selama jeda internasional ini diharapkan mampu menjaga ritme permainan PERSIB, terutama usai jadwal padat di kompetisi Asia.
Fokus pada penguatan fisik juga menjadi modal penting untuk menjaga konsistensi performa klub yang tengah bersaing di papan atas Super League 2025/2026.