Meski begitu, pihaknya mengakui masih terkendala keterbatasan armada pengangkut.
"Perubahan pembatasan angkutan sampah ke Sarimukti dari skema ritase ke tonase mengakibatkan UPT tak bisa maksimal memberi layanan angkut sampah di tiap TPS karena kuota tonase tidak mencukupi," jelasnya.
Produksi sampah di Bandung Barat bisa mencapai 140 ton per hari, atau sekitar 1.960 ton dalam dua pekan. Jumlah ini melebihi kuota 1.668 ton yang sebelumnya diberikan DLH Jabar.
"Dengan adanya kelonggaran ini, kita harap timbunan sampah bisa segera dibersihkan," tutur Sahria.