Puluhan Perempuan di Bekasi Tertipu Investasi Kosmetik Bodong, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Senin 06 Okt 2025, 11:31 WIB
Sejumlah perempuan yang mengaku menjadi korban dugaan investasi bodong berkedok bisnis kosmetik mendatangi Polres Metro Bekasi Kota, Sabtu 4 Oktober 2025. (Sumber: Istimewa)

Sejumlah perempuan yang mengaku menjadi korban dugaan investasi bodong berkedok bisnis kosmetik mendatangi Polres Metro Bekasi Kota, Sabtu 4 Oktober 2025. (Sumber: Istimewa)

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID – Puluhan perempuan di Kota Bekasi mengaku menjadi korban investasi bodong berkedok bisnis kosmetik. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota, Kecamatan Medan Satria, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Laporan ditujukan kepada seorang pemilik usaha bulu mata berinisial BLH, yang diduga melakukan penipuan investasi. Berdasarkan data, laporan korban telah diterima oleh SPKT Polres Metro Bekasi Kota dengan Nomor: LP/B/2473/X/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA.

Salah satu korban, Ismayanti, 35 tahun, mengaku awalnya mengenal usaha milik terduga pelaku melalui salon bulu mata Bellashes. Ia kemudian mendapat tawaran investasi dengan iming-iming keuntungan besar.

“Mereka share untuk join investasi kemitraan dengan dijanjikan penghasilan yang lumayan menguntungkan. Tapi baru beberapa bulan berjalan, ternyata uang pendapatan kami tidak dibayarkan. Jangan kan keuntungan, modal kami aja enggak balik,” ujar Ismayanti, Senin, 6 Oktober 2025.

Baca Juga: 8.000 Pelanggan di Bekasi Utara Terdampak Gangguan Air, PDAM Tirta Patriot Janji Segera Atasi

Ismayanti bergabung sejak 4 Januari 2025 dan menyetor uang sebesar Rp45 juta. Ia dijanjikan keuntungan dua kali lipat, namun hingga kini modal dan hasilnya tak pernah diterima.

Menurutnya, korban investasi Bellashes mencapai hampir 100 orang dengan total kerugian lebih dari Rp1 miliar.

“Untuk kerugian lebih dari Rp1 miliar. Itu yang kami tahu, di luar sana mungkin masih ada mitra-mitra lain yang belum melapor,” tambahnya.

Korban lain, Tania, 27 tahun, juga mengaku tertipu. Ia merupakan pelanggan tetap salon milik terduga pelaku yang tergiur dengan tawaran investasi dari admin salon.

“Karena saya sudah langganan sejak 2020, saya simpan nomor adminnya. Nah, adminnya share investasi dan saya tergiur karena angkanya lumayan,” kata Tania.

Ia menyetor Rp6,5 juta pada Januari 2025. Dari Januari hingga April, ia sempat menerima setoran harian sebesar Rp40 ribu, dengan total Rp1,8 juta. Namun sejak Mei, pembayaran berhenti.


Berita Terkait


News Update