Kenali 6 Tanda Shockbreaker Motor Rusak, Jangan Abaikan Demi Keselamatan Berkendara

Sabtu 04 Okt 2025, 15:47 WIB
Ilustrasi, shockbreaker rusak bisa membahayakan pengendara motor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Erwan Hartawan)

Ilustrasi, shockbreaker rusak bisa membahayakan pengendara motor. (Sumber: POSKOTA | Foto: Erwan Hartawan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nikmatnya berkendara motor bisa berubah menjadi pengalaman tidak menyenangkan ketika shockbreaker mulai bermasalah.

Getaran berlebihan, suara berisik, hingga sensasi oleng bisa jadi alarm bahwa komponen vital ini mulai rusak dan perlu perhatian segera.

Shockbreaker adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berfungsi meredam guncangan dari jalan tidak rata sekaligus menjaga ban tetap menapak sempurna.

Dengan kata lain, shockbreaker memastikan kenyamanan dan keselamatan pengendara saat melaju di berbagai kondisi jalan.

Dilansir dari Suzuki, berikut ciri-ciri shockbreaker motor yang bermasalah

1. Kebocoran Oli Shockbreaker

Tanda kerusakan shockbreaker yang paling mudah dikenali adalah munculnya oli bocor di bagian suspensi.

Oli ini berfungsi sebagai peredam utama. Jika seal atau oli seal mengalami kerusakan akibat usia pakai, panas, dan kotoran, oli akan merembes keluar.

Meski berupa noda kecil, jangan abaikan tanda ini. Segera bawa motor ke bengkel untuk mengganti seal dan mengisi ulang oli demi mencegah kerusakan lebih parah.

2. Motor Bergoyang atau Oleng Saat Berkendara

Jika merasakan motor tidak stabil, terutama saat menikung atau melewati jalan bergelombang, bisa jadi shockbreaker sudah lemah atau bahkan rusak.

Kondisi ini berbahaya karena mengurangi kontrol pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Solusi utama adalah segera periksa dan ganti shockbreaker yang rusak agar stabilitas kembali terjaga.

3. Suara Hentakan atau Decitan yang Mengganggu

Shockbreaker yang sehat seharusnya bekerja senyap dengan suara desisan halus oli. Namun bila terdengar hentakan keras seperti “tek” atau decitan “crit-crit” saat melewati polisi tidur, itu pertanda bush atau mounting shockbreaker sudah aus dan longgar.

Baca Juga: 8 Pilihan Motor Keyless dari Honda dan Yamaha

Suara decitan juga bisa muncul karena pelumasan yang kurang. Meskipun pelumas bisa mengurangi decitan sementara, perbaikan atau penggantian komponen tetap diperlukan.

4. Suspensi Terasa Terlalu Keras atau Justru Lembek

Rasakan perubahan kenyamanan suspensi motor. Jika tiba-tiba terasa keras hingga guncangan langsung terasa ke tubuh, mungkin oli shockbreaker sudah habis atau ada udara dalam sistem.

Sebaliknya, suspensi yang sangat lembek dan mudah amblas menandakan pegas sudah lelah dan peredaman menurun drastis. Dalam kondisi ini, penggantian shockbreaker adalah langkah tepat.

5. Getaran Berlebihan di Stang dan Jok

Shockbreaker berfungsi meredam getaran dari jalan. Bila Anda merasakan getaran kuat sampai ke stang, jok, dan footpeg, kemungkinan shockbreaker depan dan belakang sudah tidak optimal.

Getaran berlebih selain membuat tidak nyaman, juga mempercepat keausan komponen lain. Servis atau ganti shockbreaker segera untuk mengembalikan kenyamanan.

6. Bau Oli Terbakar di Sekitar Shockbreaker

Bau menyengat seperti oli terbakar dari area shockbreaker atau knalpot adalah tanda serius kebocoran oli yang menetes ke bagian panas mesin. Selain risiko kerusakan, kondisi ini juga berbahaya karena bisa menimbulkan asap atau kebakaran kecil.

Jika mencium bau ini, jangan lanjutkan berkendara dan segera periksa kondisi shockbreaker di bengkel resmi.


Berita Terkait


News Update