Kondisi ini berbahaya karena mengurangi kontrol pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Solusi utama adalah segera periksa dan ganti shockbreaker yang rusak agar stabilitas kembali terjaga.
3. Suara Hentakan atau Decitan yang Mengganggu
Shockbreaker yang sehat seharusnya bekerja senyap dengan suara desisan halus oli. Namun bila terdengar hentakan keras seperti “tek” atau decitan “crit-crit” saat melewati polisi tidur, itu pertanda bush atau mounting shockbreaker sudah aus dan longgar.
Baca Juga: 8 Pilihan Motor Keyless dari Honda dan Yamaha
Suara decitan juga bisa muncul karena pelumasan yang kurang. Meskipun pelumas bisa mengurangi decitan sementara, perbaikan atau penggantian komponen tetap diperlukan.
4. Suspensi Terasa Terlalu Keras atau Justru Lembek
Rasakan perubahan kenyamanan suspensi motor. Jika tiba-tiba terasa keras hingga guncangan langsung terasa ke tubuh, mungkin oli shockbreaker sudah habis atau ada udara dalam sistem.
Sebaliknya, suspensi yang sangat lembek dan mudah amblas menandakan pegas sudah lelah dan peredaman menurun drastis. Dalam kondisi ini, penggantian shockbreaker adalah langkah tepat.
5. Getaran Berlebihan di Stang dan Jok
Shockbreaker berfungsi meredam getaran dari jalan. Bila Anda merasakan getaran kuat sampai ke stang, jok, dan footpeg, kemungkinan shockbreaker depan dan belakang sudah tidak optimal.
Getaran berlebih selain membuat tidak nyaman, juga mempercepat keausan komponen lain. Servis atau ganti shockbreaker segera untuk mengembalikan kenyamanan.