Baca Juga: Hari Statistik Nasional Diperingati Tiap Tanggal 26 September, Berikut Sejarah dan Tema 2025
Pasca-Konferensi Meja Bundar (1949), TNI tergabung dalam Angkatan Perang RIS (APRIS) bersama KNIL, sebelum kembali menjadi Angkatan Perang RI (APRI) saat Republik Indonesia kembali berbentuk negara kesatuan.
Pada masa Demokrasi Parlementer, TNI mengalami intervensi politik dan mendirikan partai IP-KI.
Berbagai pemberontakan internal terjadi pada periode 1950–1959 (APRA, RMS, PRRI), namun berhasil ditumpas TNI.
Tahun 1962, ABRI dibentuk sebagai gabungan TNI dan Polri di bawah satu komando.
Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional Diperingati Tanggal 21 September, Simak Sejarah dan Tema 2025
Namun, PKI mencoba menyusupi ABRI, yang berpuncak pada peristiwa G30S/PKI. ABRI kemudian bertindak sebagai kekuatan hankam dan sospol, menumpas PKI dan menata kembali kehidupan bernegara.
Reformasi internal dimulai sejak 1998 seiring tuntutan nasional. Sejumlah perubahan besar terjadi, antara lain: pemisahan Polri dari TNI (1999), penghapusan dwifungsi ABRI, netralitas politik, penghapusan kekaryaan, likuidasi struktur-struktur sosial politik, dan penyesuaian doktrin dari Cadek ke Tridek.
Tugas pokok TNI menurut UU No. 34 Tahun 2004 adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi bangsa dari ancaman. Tugas ini dibagi dua: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang—termasuk penanggulangan bencana, membantu Polri, dan misi perdamaian dunia.
Baca Juga: Hari Perumahan Nasional alias HAPERNAH Diperingati Tiap Tanggal 25 Agustus, Berikut Penjelasannya
TNI terus berkomitmen melanjutkan reformasi demi menjadi alat pertahanan negara yang profesional, netral, dan sesuai dengan prinsip demokrasi serta supremasi sipil dalam menjaga keutuhan NKRI.
Tema HUT TNI 2025
HUT ke-80 TNI mengusung tema "TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju".