JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sosiolog, Musni Umar, menyambut baik langkah Pemprov Jakarta yang akan menampung anak-anak pelaku tawuran ke panti sosial untuk dilakukan pembinaan.
"Saya kira itu bagus saja," kata Musni Umar melalui pesan, Minggu, 28 September 2025.
Musni mengatakan, anak-anak pelaku tawuran memang seharusnya dibina. Sebab, menurut dia anak-anak pelaku tawuran tersebut juga merupakan korban keadaan.
"Jadi korban itu kita harus selamatkan mereka," kata Musni.
Disampaikan Musni, pemerintah juga perlu mempunyai konsep bagaimana membimbing anak-anak pelaku tawuran itu selama di panti sosial dengan program yang jelas.
Baca Juga: Sajam di Balik Seragam, Pengamat Sosial: Tawuran Pelajar bukan Sekadar Kenakalan Remaja
Hal ini agar anak-anak ketika keluar dari panti sosial, benar-benar dipastikan tidak akan mengulangi perbuatannya yakni melakukan tawuran yang dapat menghilangkan nyawa orang.
"Dibuatkan konsepnya, kemudian apa saja yang harus dilakukan selama di situ ya (panti sosial). Setelah itu materi apa yang diberikan pada mereka dan kegiatan apa. Ya pokoknya hal-hal yang mengena bagi mereka," ucap Musni.
Musni menambahkan, dalam memberikan pendampingan, pemerintah bisa melibatkan seluruh unsur seperti misalnya TNI/Polri, ataupun akademisi dan ahli dalam membimbing, misalnya dari segi mental dan karakter.
Kemudian, bagi anak-anak yang kedapatan misalnya hanya tamatan sekolah dasar (SD) Pemerintah bisa mengintervensi dengan memberikan akses pendidikan kepada mereka.
"Mereka sesungguhnya itu korban dari keadaan. Jadi korban itu kita harus selamatkan mereka," ucap Musni.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta mempersilahkan kepada para orang tua membawa anaknya yang kerap ikut tawuran untuk dibina di panti sosial milik Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Dinsos DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin menyampaikan, para orang tua bisa meminta surat rujukan kepada perangkat daerah tempat tinggalnya dilakukan pembinaan anaknya kepada Dinas Sosial.
Baca Juga: Orang Tua di Jakarta Bisa Bawa Anak yang Kerap Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
"Kalau ada rujukan anak tawuran (untuk dibina di panti sosial), kami terima. Rujukannya dari RT-RW, lurah, dan wali kota," ujar Iqbal kepada awak media, Sabtu, 27 September 2025.
Iqbal mengakui bahwa pihaknya memang tidak melakukan penjaringan kepada para pelajar atau remaja yang kerap melakukan tawuran.
Namun, dia menegaskan, Dinsos dapat melakukan penampungan terhadap mereka untuk dilakukan pembinaan.
Nantinya, dikatakan Iqbal, anak-anak yang terlibat atau hobi tawuran akan dilakukan asesmen di panti sosial Cengkareng, Jakarta Barat.
"Nanti diterima si panti yang di Cengkareng. Ada pembinaan dulu, kita treatment dulu lah. Dari situ nanti kita petakan, kita identifikasikan mana yang layak diangkut ke sini, panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1," ungkap Iqbal.
Sebagai informasi, saat ini Dinas Sosial DKI Jakarta telah melakukan pembinaan sekitar 7.700 warga di 22 panti sosial milik Dinsos DKI.
Mayoritas yang menetap sementara di panti merupakan warga rentan dan kurang beruntung.