“Ada dua psikolog klinis yang menjadi pegawai kami, lima dari luar, serta satu psikiater. Jadi, kalau sekolah meminta layanan psikologis, kami siap hadir,” katanya.
Baca Juga: DP3A Dorong Penyelesaian Kasus Bullying di SMKN 1 Cikarang Barat Bekasi lewat Diversi
Wahyu juga mengungkapkan bahwa hasil evaluasi kepuasan publik terhadap layanan STPL masih rendah, khususnya dalam merespons aduan.
“Awalnya kami merasa kecepatan pelayanan sudah cukup baik, tapi ternyata indeks kepuasan menunjukkan hal berbeda. Ada beberapa jawaban aduan yang kurang sesuai harapan,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya kini lebih mengaktifkan layanan pengaduan dengan melibatkan lebih banyak petugas yang sudah dilatih agar memberikan jawaban lebih humanis.
“Saya harap ini menjadi PR bersama. Dengan data valid dari Dinsos dan kolaborasi lintas sektor, ke depan kami bisa lebih jelas membagi peran mana yang menjadi bagian STPL, mana yang ditangani Dinsos, agar tidak tumpang tindih,” kata Wahyu. (cr-3)