“Tahun ini tambahan 30 pasar lagi masuk program digitalisasi,” ujar Agus.
“Pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan," lanjutnya.
Agus mengungkapkan bahwa Pasar Jaya saat ini juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun.
Proyek pertama di Rusun Pasar Rumput kini terisi 85 persen, mayoritas dihuni milenial, ASN, dan pekerja swasta.
"Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, disiapkan untuk pengembangan serupa," kata dia.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyampaikan bahwa peran vital pasar dalam perekonomian ibu kota.
Dia menyebut, berdasarkan data BPS kontribusi Jakarta terhadap PDB nasional mencapai 16,61 persen dengan pertumbuhan 5,18 persen, melampaui angka nasional.
Baca Juga: Pramono Revitalisasi Pasar Kumuh di Jakarta
“Pasar adalah nadi perekonomian Jakarta. Modernisasi tidak boleh menghapus nilai kerakyatan, justru harus memperkuatnya,” ucap Suharini.
Lebih lanjut, dikatakan Eli, Pemprov DKI tengah menggarap pasar tematik, termasuk menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi wisata budaya terintegrasi dengan kawasan heritage Jakarta Pusat.
Menurutnya, tantangan terbesar ialah persaingan dengan perdagangan daring.
"Revitalisasi harus diikuti tarif wajar dan kenyamanan konsumen, agar pasar tidak hanya megah tapi juga hidup,” ucapnya. (cr-4)