Pemerintah Tak Tambah Kuota Impor, Bahlil Arahkan SPBU Swasta Beli Base Fuel ke Pertamina

Jumat 19 Sep 2025, 21:10 WIB
Kementerian ESDM resmi tak tambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta. Menteri Bahlil sarankan beli base fuel ke Pertamina. Shell dan BP setuju dengan skema kolaborasi ini. (Sumber: Instagram/@bahlillahadalia)

Kementerian ESDM resmi tak tambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta. Menteri Bahlil sarankan beli base fuel ke Pertamina. Shell dan BP setuju dengan skema kolaborasi ini. (Sumber: Instagram/@bahlillahadalia)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi tidak akan menambah kuota impor bahan bakar minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.

Sebagai solusi atas kelangkaan stok yang terjadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan agar entitas swasta membeli pasokan dari PT Pertamina (Persero).

”Kenapa Pertamina, Pertamina itu representasi negara. Sedangkan, kalau pemerintah memberi tambahan impor lagi, bisa memperburuk neraca dagang,” tegasnya di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Kebijakan ini mendapatkan penegasan kembali setelah pertemuan tertutup antara pemerintah, Pertamina, dan perwakilan SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo pada Jumat, 19 September 2025.

Baca Juga: Siapa Riza Chalid? Gasoline Godfather yang Kini Jadi Buronan Kasus Korupsi Pertamina

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa SPBU swasta setuju untuk membeli BBM jenis base fuel (bahan bakar dasar sebelum pencampuran aditif) dari Pertamina.

”Kami baru selesai rapat dengan swasta dan Pertamina. Ada 4 hal mereka setuju dan harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya harus basis base fuel, belum kecampur dalam bentuk teh. Kalau awalnya Pertamina mau jual jadi teh.

Katanya air panas aja. Nanti dicampur di tengki masing-masing ini sudah disetujui,” ungkap Bahlil dalam konferensi pers terpisah.

Kuota Impor Sudah Dinaikkan, Stok Nasional Aman

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah meningkatkan kuota impor untuk perusahaan swasta pada tahun 2025 ini menjadi 110% dibandingkan realisasi impor tahun 2024. Artinya, jika sebuah perusahaan sebelumnya mengimpor 1 juta kiloliter, tahun ini kuotanya menjadi 1,1 juta kiloliter.

"Kuotanya itu 110% dibandingkan tahun lalu. Sekali lagi saya katakan bahwa, contoh perusahaan A dia mendapat 1 juta kiloliter di 2024. Di 2025, dia mendapat 1 juta plus 10%. Berarti kan 1 juta plus 100 ribu. Artinya apa? Semuanya dapat dong," ujar Bahlil.

Dia menegaskan stok BBM nasional secara keseluruhan masih dalam kondisi aman, yakni cukup untuk 18 hingga 21 hari ke depan. Kelangkaan hanya terjadi di sejumlah SPBU swasta karena mereka telah menghabiskan kuota impor mereka sebelum akhir tahun.


Berita Terkait


News Update