JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Kesehatan, Dicky Budiman, mengingatkan masyarakat menguatkan kewaspadaan penyakit campak yang kembali memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah wilayah Jakarta.
Dicky menjelaskan, campak merupakan penyakit yang disebabkan virus dengan tingkat penularan sangat tinggi. Penularannya bisa melalui udara, baik batuk, bersin, maupun percikan ludah saat berbicara.
“Campak ini angka reproduksinya sangat tinggi, artinya satu orang bisa menularkan ke delapan hingga belasan orang lainnya," kata Dicky kepada Poskota, Kamis, 18 September 2025.
"Kalau dalam satu ruangan tertutup dengan sirkulasi udara buruk, hampir semua orang bisa tertular, apalagi bila belum mendapat imunisasi lengkap,” ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Begini Langkah Sudinkes Jakbar Tangani Kasus Campak di Kelurahan Cengkareng
Ia menuturkan, gejala awal campak biasanya ditandai demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah. Selanjutnya, muncul ruam merah yang menyebar dari wajah hingga seluruh tubuh.
Atas dasar itu, ia menegaskan, daya tahan tubuh harus diperkuat demi mencegah penyakit tersebut.
“Campak ini bisa menurunkan imunitas untuk sementara waktu, sehingga penderita rentan terinfeksi virus atau bakteri lain. Pada anak dengan gizi buruk atau daya tahan tubuh rendah, komplikasinya bisa berbahaya, seperti radang paru, diare berat, radang otak, bahkan berujung kematian,” katanya.
Menurutnya, pencegahan paling efektif dilakukan dengan imunisasi campak atau MR sesuai jadwal. Selain itu, pasien terinfeksi perlu diisolasi agar tidak menularkan ke orang lain.
Baca Juga: Pengamat Sebut Kasus Campak di Jakarta Bisa Ditekan dengan Langkah Ini
“Tracing atau pelacakan kontak juga penting. Pasien harus istirahat, diberi gizi baik, vitamin A, atau multivitamin lain. Kunci utamanya tetap isolasi agar penularan bisa ditekan,” tutur dia.