6 Personel TNI Satgas Maleo Berhasil Dievakuasi di Yalimo, 3 Luka Berat

Kamis 18 Sep 2025, 08:31 WIB
Aparat keamanan berjaga di sekitar Mapolres Yalimo usai kerusuhan yang menewaskan warga dan melukai personel TNI-Polri. (Sumber: Humas Satgaz Cartenz)

Aparat keamanan berjaga di sekitar Mapolres Yalimo usai kerusuhan yang menewaskan warga dan melukai personel TNI-Polri. (Sumber: Humas Satgaz Cartenz)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi enam personel TNI AD Satgas Maleo Kopassus yang terkepung di belakang Pos Satgas Maleo, Kampung Pirip, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Selasa, 16 September 2025.

Tiga di antaranya mengalami luka berat akibat panah, lemparan batu, dan luka bakar.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengatakan proses evakuasi dimulai pukul 17.26 WIT dengan pengerahan tiga unit kendaraan roda enam dan tiga unit kendaraan roda empat.

"Operasi dipimpin Ipda Abdul Azis dari Satbrimob Polda Papua bersama personel TNI dan Polres Yalimo. Saat proses berlangsung, tim gabungan sempat diserang massa dari berbagai sisi, namun berhasil dipukul mundur," ujar Faizal Ramadhani dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis, 18 September 2025.

Baca Juga: Transparansi Pemulihan SKKL, Telkom Terima Audiensi Pemda dan Berbagai Komunitas Papua Selatan

Faizal menegaskan enam personel berhasil diselamatkan lalu dibawa ke Mapolres Yalimo.

“Tim medis langsung memberikan perawatan intensif kepada tiga anggota yang mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi,” katanya.

Ketiga korban luka sudah menjalani perawatan di RS Er Dabi, Yalimo.

Faizal menjelaskan kerusuhan dipicu penyerangan massa terkait dugaan rasisme yang melibatkan sekelompok siswa SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan kemudian meluas hingga sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo.

"Puluhan bangunan terbakar, di antaranya ruko, kos-kosan, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, serta fasilitas TNI-Polri. Belasan kendaraan roda dua dan roda empat juga hangus," ungkapnya.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menambahkan sejumlah aparat juga menjadi korban.

Baca Juga: Ditlantas Polda Papua Sosialisasi Pemutihan Pajak di CFD Jayapura

“Beberapa anggota kami mengalami luka, di antaranya Briptu Fitrah H. Naing terkena lemparan batu di wajah, Briptu Muh Aksa Almuthadin terkena panah di kepala, serta seorang prajurit TNI bernama Charles mengalami luka di bagian belakang kepala,” ungkapnya.

Korban sipil juga berjatuhan. Nasir Daeng Mappa, 44 tahun, dan anaknya, Arsya Dafa, 9 tahun, diduga meninggal dunia terbakar di dalam mobil.

Anak lainnya, Atifa, 10 tahun, menderita luka sayatan di leher, sementara seorang pelajar Papua berinisial SY meninggal akibat luka tembak.

Sampai Selasa malam, aparat masih berjaga di sekitar Pospol Elelim dan Mapolres Yalimo. Situasi kota dilaporkan mencekam dengan jaringan listrik padam dan kebakaran di sejumlah titik yang belum terkendali.

"Evakuasi terhadap warga pendatang yang masih bersembunyi di rumah maupun ruko belum dapat dilakukan," tuturnya. 


Berita Terkait


News Update