CIPAYUNG, POSKOTA.CO.ID - Pihak sekolah buka suara soal salah satu siswinya yang bunuh diri diduga karena korban kerap dirundung atau di-bully. Korban merupakan siswi salah satu MTs Negeri di Cipayung, Jakarta Timur.
A, Kepala Sekolah MTs korban, menyangsikan siswinya bunuh diri karena di-bully oleh teman-temannya. Dugaan itu berdasarkan informasi dari kakak sepupu korban yang menyebut korban meninggalkan surat pengakuan dirinya tidak kuat di-bully.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, kata A, tidak ada surat wasiat yang ditinggalkan oleh korban.
Korban DA ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi tergantung di kamar lantai dua di rumahnya, pada Senin, 15 September 2025 sore. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh kakek korban yang berada di rumah.
Baca Juga: Remaja Putri di Cipayung yang Gantung Diri Diduga Korban Bullying, Polisi Belum Temukan Bukti
"Soal surat wasiat dan sebagainya, itu sudah dikonfirmasi ke kakeknya. Karena kemarin kami juga datang ke rumahnya, kemarin malam, itu tidak ada (surat wasiat)," kata A kepada awak media, di Jakarta Timur, Selasa, 16 September 2025.
Hal senada juga disampaikan oleh Humas MTs, AJ. Menurutnya, di sekolah korban berteman dekat dengan dua orang berinisial R dan K.
Berdasarkan keterangan dua teman sekelasnya itu, korban tak pernah mengalami perundungan. Kemudian, korban juga tidak pernah memiliki masalah dengan teman lainnya.
"Jadi tidak ada sama sekali pembullyan. Anaknya baik, aktif dan senang membantu temannya," ucap AJ.
Lebih lanjut, AJ mengatakan, bahwa korban sempat berkonsultasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK).
Baca Juga: Gadis 13 Tahun Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Cipayung Jaktim, Sempat Mengeluh Sakit
Dalam konseling itu korban sempat bercerita soal keinginannya untuk menjadi pemimpin dan Paskibra.
Sehingga berdasarkan keinginan itu, korban DA bukanlah siswi yang lemah. Namun, korban juga sempat bercerita singkat melalui pesan WhatsApp kepada guru BK.
"Mungkin nanti bisa langsung berkomunikasi dengan BK. Karena kan namanya BK, dia kan ada kode etik mungkin terkait hal itu. Tapi saya sudah follow up ke BK," terang AJ.