DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Seorang pemuda berusia 19 tahun ditemukan tewas tergantung di sebuah gubuk, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat, 12 September 2025, sekitar pukul 06.30 WIB.
Korban ditemukan sang ibu yang hendak mengantar sang adik ke sekolah. Ia melihat putra sulungnya terbujur kaku dengan tubuh tergantung.
"Saksi dalam hal ini adalah ibu korban sudah melihat putranya sendiri tersebut dalam kondisi tergantung menggunakan tali di gubuk yang jaraknya hanya 10 meter dari rumah," kata Kapolsek Bojonggede, AKP Abdullah Syafi'ih, Jumat, 12 September 2025.
Syafi'ih menjelaskan, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada kain sarung, karena tuntutan sebagai anak sulung pengganti sang ayah untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
Baca Juga: BKPSDM Kota Depok Beri Ruang Lebih untuk Peserta, Perpanjang Masa Pengisian DRH PPPK Paruh Waktu
"Jasad korban langsung diturunkan dibantu warga dan perangkat lingkungan setempat, untuk segera dikuburkan sama pihak keluarga," tuturnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas setempat membuat surat pernyataan ke pihak keluarga tidak mau korban dilakukan visum atau otopsi.
"Dalam surat pernyataan yang ribut disaksikan perangkat lingkungan dan Bhabinkamtibmas kami di wilayah tidak akan menuntut kepada pihak manapun atas meninggalnya korban kepada pihak manapun dan menganggap kematian korban dengan cara gantung diri sebagai musibah," ucapnya.
Kontak Bantuan
Jangan sesekali remehkan depresi! Tindakan bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tidak ada yang membantu. Jika memiliki masalah berat, jangan menyerah dan hindari keputusan untuk mengkahiri hidup.
Kamu tidak sendiri, ada banyak orang yang peduli. Kamu bisa melakukan konsultasi kesehatan jiwa gratis secara daring via laman Dinkes Jakarta yang bisa ditindaklanjuti dengan konsultasi ke psikolog di puskesmas terdekat. Bisa juga menghubungi Yayasan Pulih: (021) 78842580, Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454, LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.