Eks Pedagang Pasar Blok A Fatmawati Jaksel Minta Pemerintah Sediakan Tempat Layak

Minggu 14 Sep 2025, 14:29 WIB
Aktivitas eks pedagang Pasar Blok A Fatmawati, Jakarta Selatan, yang berjualan di gang permukiman warga pada Minggu, 14 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Aktivitas eks pedagang Pasar Blok A Fatmawati, Jakarta Selatan, yang berjualan di gang permukiman warga pada Minggu, 14 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pedagang Pasar Blok A di kawasan Fatmawati tepatnya di Jalan Pete, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berharap dibangun kembali pasar tradisional untuk berjualan.

Diketahui, Pasar Blok A Fatmawati dibongkar karena ada proyek pembangunan MRT pada 2015 lalu. Imbasnya, sejumlah pedagang pindah ke Pasar Sambas.

Namun, Pasar Sambas mengalami kebakaran hebat pada tahun 2019 lalu. Saat ini, sejumlah pedagang Pasar Blok A Fatmawati itu, memilih berjualan di permukiman warga yang lokasinya tepat berada di belakang proyek pembangunan.

"Dibilang bazar bukan, pasar juga bukan," keluh salah satu pedagang nasi rames, Teti, 55 tahun, kepada Poskota saat ditemui, Minggu, 14 September 2025.

Teti dan suaminya, Radi Sugara, 54 tahun, sudah mulai pindah berjualan nasi rames di lokasi ini sejak 2019 lalu. Dulu keduanya berjualan di Pasar Blok A Fatmawati.

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik, Omzet Pedagang di Pasar Kebayoran Malah Turun 50 Persen

Teti mengatakan, saat masih berjualan di Pasar Blok A Fatmawati, penjualan nasi ramesnya itu sangat ramai. Bahkan ia dan suaminya itu sampai mempunyai lima karyawan.

Seperti hari ini, ibu rumah tangga ini mengatakan, pukul 9 pagi saja, di lokasi ini sudah sepi dari lalu lalang konsumen atau pembeli.

"Di Pasar Blok A itu ramai banget, sampai ada lima anak buah saya," ucap Radi.

Radi menyampaikan, sekarang dirinya sama sekali tidak mempunyai karyawan. Sekarang dia berjualan berdua dengan istrinya yang selalu menemani.

"Lah bayangin, yang biasanya abis beras 20 liter sekarang paling cuma 7 liter, gimana ceritanya. (Omzet turun) 200 persen ada," keluh dia.

Teti dan Radi berharap, pemerintah dapat segera kembali membangun pasar sebagai tempat berjualan para pedagang Pasar Blok A Fatmawati.

"Pengennya mah ada pasar lagi, dibangun pasar lagi, biar kami ada tempat berjualan yang layak," ucap dia.

Hal senada diutarakan Yono, 50 tahun, pedagang bumbu dan santan. Pria yang sudah lama berjualan bumbu ini mengatakan, sejak pindah ke sini, penjualan menurun.

Faktor utamanya yakni karena lokasi dan tempat yang tidak strategis. Bahkan bisa dibilang tidak layak untuk pedagang berjualan.

"Pengennya (pasar) dibangun lagi, biar ada tempat. Kalau di sini kan jam segini aja (sekitar jam 12 siang) sudah sepi, sudah enggak ada orang," kata Yono.

Ia mengatakan, sejauh ini masih bertahan berjualan karena masih mempunyai pelanggan tetap. Pembeli yang datang juga rata-rata merupakan pelanggan tetap, bukan pelanggan baru.

"Yang beli cuma pelanggan tetap, jadi mau nyari pelanggan baru juga susah, lokasinya enggak ada. Banyak juga pedagang yang kadang jualan kadang enggak," ucap dia.

Tampak para pedagang ini berjualan di sebuah gang yang tidak begitu sempit. Namun lokasinya memang berada di permukiman warga.

Baca Juga: Omzet Pedagang Pasar Bunga Rawa Belong Anjlok Imbas Demo

Salah satu warga, Iffan, 60 tahun menyampaikan bahwa, pada saat masih ada Pasar Blok A Fatmawati, ramai dikunjungi masyarakat. Bahkan ia berujar menjadi salah satu pasar yang paling ramai.

"Dulu mah ramai pas masih ada pasar, sekarang ya begini kondisinya," ucal Iffan sembari menunjukkan salah satu kios pedagang.

Iffan mengatakan, pedagang sudah mulai berpindah sejak pasar Blok A dibongkar karena ada proyek. Ia mengaku tidak mengetahui pasti apakah lokasi itu akan dibangun pasar lagi atau untuk kepentingan lain.

"Sekarang pedagangnya udah pada mental. Dulu di Pasar Sambas, terus kebakaran. Nah beberapa ada yang berjualan di sini," ungkap dia.


Berita Terkait


News Update