Pramono Klaim Anak Muda Jakarta Enggan Nikah Disebabkan Harga Rumah Mahal

Rabu 10 Sep 2025, 23:57 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung (kanan) bersama Mentri PKP Maruarar Sirait di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 10 September 2025. (Sumber: Poskota/Muhammad Tegar Jihad)

Gubernur Jakarta Pramono Anung (kanan) bersama Mentri PKP Maruarar Sirait di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 10 September 2025. (Sumber: Poskota/Muhammad Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyampaikan, harga rumah yang tidak murah mengakibatkan banyak anak muda enggan nikah.

"Persoalan utama di Jakarta ini banyak sekali anak-anak muda yang mau menikah tidak berani karena persoalannya adalah perumahan," kata Pramono saat sosialisasi di Balai Kota Jakarta, Rabu, 10 September 2025. .

Pramono menyebut, fenomena tersebut tergambar dalam film Home Sweet Loan (2024). Film itu memperlihatkan orang takut nikah, karena khawatir tidak bisa mendapatkan fasilitas kredit rumah.

"Jadi kalau kredit ini bisa diperoleh oleh masyarakat, apakah itu developer-nya, apakah pemakai-nya, saya yakin ini akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat yang ada di Jakarta," ujarnya.

Baca Juga: Menteri PKP Minta Pramono Anung Sediakan Hunian Subsidi Rumah Tapak di Jakarta

Atas dasar itu, Pramono berharap kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dapat memfasilitasi rumah.

"Program kredit program perumahan ini harus dimanfaatkan, terutama bagi para pelaku dunia usaha di sektor perumahan dan bagi kita semuanya," ujarnya.

"Tentunya subsidi yang diberikan banyak sekali kemudahan, sehingga kalau tidak dimanfaatkan pasti kita sendiri yang akan rugi," lanjutnya.

Sementara itu, Mentri PKP, Maruarar Sirait menyampaikan, pemerintah pusat menargetkan 3 juta unit hunian selama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ramai Isu Tarif Parkir di Jakarta Bakal Naik Rp30 Ribu per Jam, Pramono: Itu tidak Benar

Menurutnya, persiapan penyediaan hunian di Jakarta memiliki ekosistem yang lengkap, mulai pengembang, penyedia material bangunan, hingga masyarakat peminat kredit perumahan yang mayoritas merupakan pelaku UMKM.


Berita Terkait


News Update