Bali Dilanda Banjir Besar: Ini Daftar Jalan yang Terendam dan Lumpuh Hari Ini

Rabu 10 Sep 2025, 19:05 WIB
Ilustrasi Banjir (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi Banjir (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Ibu kota Provinsi Bali, Denpasar, mengalami kelumpuhan aktivitas akibat banjir besar yang dipicu hujan deras yang mengguyur sejak Selasa, 9 September siang hingga Rabu, 10 September pagi.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar mencatat setidaknya 43 titik di wilayah kota terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Sekretaris BPBD Denpasar, Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, melaporkan bahwa pusat perekonomian kota di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Hasanuddin, dan Jalan Diponegoro benar-benar lumpuh dan tidak dapat dilintasi.

“Sekarang masih dalam penanganan,” ujarnya, Rabu, 10 September 2025.

Baca Juga: Pematangan Lahan Relokasi Warga Korban Banjir di Lebak Dimulai

Tidak hanya kawasan pusat kota, genangan air juga melanda wilayah lain seperti Jalan Maruti, Kampung Wanasari, kawasan Pura Demak, Monang-Maning, Tegal Kerta, Padangsambian, dan Pasar Kumbasari. Beberapa bangunan di tepi Tukad Badung dilaporkan tergenang hingga ke atap.

Situasi menjadi semakin buruk dengan dilaporkannya ambruknya sebuah gedung tiga lantai di Jalan Sulawesi akibat terjangan arus banjir yang kuat. Di titik lain, seperti Jalan Mahendradatta dan Jalan Kebo Iwa Selatan, jalanan terputus oleh genangan air setinggi 50 sentimeter hingga satu meter.

Wilayah Denpasar Timur juga tidak luput, dengan genangan terjadi di Jalan Siulan, Gemitir, Bakung, Tirta Lepang, By Pass IB Mantra, serta Jalan Raya Puputan. Akses transportasi di Jalan WR Supratman dan Jalan Gatot Subroto Timur juga tertutup banjir.

Dampak banjir ini merembet ke luar Denpasar. Arus lalu lintas di jalan negara Gilimanuk-Denpasar terputus sejak Selasa petang. Jembatan Yeh Nusa di Banjar Penyalin, Tabanan, tertutup air setinggi 40 sentimeter, memaksa kendaraan dari kedua arah berhenti atau mencari jalur memutar.

Baca Juga: Mitigasi Dampak Hujan dan Banjir Rob, BPBD Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Underpass Simpang Siur di Kabupaten Badung juga tenggelam oleh banjir setinggi 1,5 meter. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah mobil terjebak dan terlihat mengapung di dalamnya, menambah daftar panjang titik kemacetan dan kelumpuhan lalu lintas di Bali.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh gelombang ekuatorial Rossby yang mendorong pertumbuhan awan konvektif. BMKG juga mengingatkan bahwa Bali sedang memasuki masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke hujan.

“Potensi hujan deras yang disertai petir dan angin kencang masih perlu diwaspadai oleh masyarakat dalam beberapa hari ke depan,” tulis pernyataan resmi BMKG.

Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan banjir serta pohon yang mudah tumbang.


Berita Terkait


News Update