Banjir Hantam Denpasar, BMKG Peringatkan Gelombang Laut Tinggi 4 Meter di Wilayah Bali hingga 13 September

Rabu 10 Sep 2025, 13:22 WIB
Potret situasi banjir yang melanda Bali. (Sumber: Instagram/@infodenpasar)

Potret situasi banjir yang melanda Bali. (Sumber: Instagram/@infodenpasar)

Bali, POSKOTA.CO.ID - Hujan lebat yang mengguyur Pulau Dewata sejak Selasa 9 September 2025 memicu banjir besar di Bali, terutama di Kabupaten Jembrana dan Kota Denpasar.

Banjir bandang ini tak hanya merendam permukiman, tetapi juga menelan korban jiwa serta merusak sejumlah bangunan.

Di Jembrana, dua warga dilaporkan meninggal dunia. Korban pertama, Nita Kumala (23), ditemukan tak bernyawa setelah hanyut di Desa Pengambengan.

Sementara itu, I Komang Oka Sudiastawa (38) dari Desa Dangin Tukadaya meninggal akibat terpeleset dan terbawa arus hingga tenggelam.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Longsor dan Banjir Terjang Lembang KBB

Banjir juga melumpuhkan akses transportasi di jalur utama Denpasar–Gilimanuk dengan kemacetan panjang.

Di Denpasar, derasnya arus sungai Tukad Badung merobohkan lima toko di bantaran sungai. Tiga orang dilaporkan terbawa arus dan hingga kini masih dalam pencarian tim SAR.

Penyebab Banjir Bali Menurut BMKG

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menjelaskan, banjir Bali kali ini dipicu oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rossby yang memicu pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan deras.

“Selain faktor Rossby, kelembaban udara yang tinggi dari lapisan permukaan hingga 500 mb ikut memperparah kondisi cuaca ekstrem di Bali,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Denpasar, Wayan Musteana.

Baca Juga: Jalan Kemanggisan Raya Jakbar Tergenang Banjir 30 cm

BMKG memperkirakan intensitas hujan akan menurun dalam beberapa hari ke depan seiring masuknya Bali ke masa peralihan musim dari kemarau ke penghujan.


Berita Terkait


News Update