Investasi Reksa Dana vs Saham, Pilih Mana untuk Awal Perjalanan Finansial?

Senin 08 Sep 2025, 12:28 WIB
Investasi reksa dana vs saham (Sumber: Unsplash/Austin Distel)

Investasi reksa dana vs saham (Sumber: Unsplash/Austin Distel)

POSKOTA.CO.ID - Bagi mereka yang baru terjun ke dunia investasi, menentukan instrumen yang sesuai seringkali menjadi tantangan.

Dua pilihan populer di masyarakat adalah reksa dana dan saham. Keduanya menawarkan potensi keuntungan, namun dengan risiko serta karakteristik yang berbeda.

Apa Itu Reksa Dana?

Reksa dana merupakan wadah investasi kolektif di mana dana dari banyak investor dikelola oleh manajer investasi. Investor cukup menyetor modal, sementara strategi pengelolaan dilakukan oleh pihak profesional.

Baca Juga: 5 Cara Memilih Investasi yang Tepat untuk Pemula, Simak Tipsnya

Jenis-jenis reksa dana

  • Reksa Dana Pasar Uang – Investasi pada instrumen jangka pendek, risikonya rendah.
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap – Berfokus pada obligasi, cocok bagi investor moderat.
  • Reksa Dana Campuran – Gabungan saham, obligasi, dan pasar uang.
  • Reksa Dana Saham – Mayoritas dana dialokasikan ke saham, risikonya lebih tinggi tetapi berpotensi memberi imbal hasil besar.

Keunggulan reksa dana terletak pada kemudahan, kebutuhan modal kecil, serta cocok untuk investor tanpa pengalaman luas.

Apa Itu Saham?

Ilustrasi saham (Sumber: Pinterest)

Saham adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Pemegang saham berhak memperoleh dividen dan capital gain bila harga saham meningkat.

Namun, investasi saham menuntut kemampuan analisis fundamental maupun teknikal agar keputusan lebih tepat. Fluktuasi harga yang tajam juga harus siap dihadapi.

Baca Juga: 7 Strategi Memulai Investasi Saham bagi Pemula, Auto Cuan!

Kelebihan saham adalah peluang keuntungan besar dalam jangka panjang, terutama jika memilih perusahaan dengan kinerja bagus dan prospek pertumbuhan.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Untuk pemula, reksa dana cenderung lebih aman karena:

  • Tidak perlu analisis rumit.
  • Dikelola manajer investasi profesional.
  • Bisa dimulai dengan modal kecil, bahkan Rp10 ribu.

Sebaliknya, saham lebih sesuai bagi mereka yang mau belajar, disiplin, dan berani menanggung risiko. Imbal hasil bisa sangat besar, tetapi potensi kerugian juga tidak kecil.

Tips Memilih Instrumen Bagi Pemula

  1. Pahami profil risiko diri sendiri: konservatif, moderat, atau agresif.
  2. Tetapkan tujuan investasi: jangka pendek, menengah, atau panjang.
  3. Mulai dengan nominal kecil, misalnya melalui reksa dana, sebelum beralih ke saham.
  4. Tingkatkan pengetahuan finansial: pelajari analisis saham maupun mekanisme reksa dana.

Berita Terkait


News Update