POSKOTA.CO.ID - Pada tanggal 7-8 September 2025, masyarakat Indonesia akan berkesempatan menyaksikan fenomena langit langka gerhana bulan total.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana dimulai pada pukul 22.26 WIB, mencapai puncaknya pukul 00.30 WIB, dan berakhir pukul 03.56 WIB.
Dengan durasi puncak 1 jam 23 menit, peristiwa ini menjadi salah satu gerhana bulan total dengan waktu cukup panjang. Tidak hanya sekadar bayangan bumi yang menutupi bulan, fase puncak gerhana menghadirkan momen ketika bulan tampak berwarna merah darah, atau yang dikenal dengan istilah blood moon.
Baca Juga: 7 Strategi Memulai Investasi Saham bagi Pemula, Auto Cuan!
Apakah Aman Melihat Gerhana Bulan Total?
Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Apakah aman melihat gerhana bulan langsung dengan mata telanjang?”
Jawabannya: aman sepenuhnya.
Berbeda dengan gerhana matahari, yang membutuhkan kacamata khusus untuk menghindari kerusakan retina, gerhana bulan tidak menimbulkan risiko pada mata. Hal ini karena cahayanya hanya berasal dari pantulan sinar matahari yang mengenai permukaan bulan, tidak lebih terang daripada bulan purnama biasa.
Bahkan, Natural History Museum menegaskan bahwa semua jenis gerhana bulan—baik total, sebagian, maupun penumbral—dapat dilihat tanpa alat pelindung mata.
Namun, untuk pengalaman terbaik, pengamatan sebaiknya dilakukan di area terbuka, minim polusi cahaya, dan dengan kondisi langit cerah. Jika ingin lebih detail, penggunaan teleskop atau binokuler bisa membuat pengalaman semakin mengesankan.
Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Untuk memahami fenomena September 2025, kita perlu mengetahui bahwa gerhana bulan tidak hanya satu jenis. Secara umum ada tiga jenis gerhana bulan, yaitu:
- Gerhana Bulan Total
Terjadi ketika bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan inti bumi (umbra). Pada fase ini, cahaya matahari yang dibiaskan atmosfer bumi membuat bulan tampak berwarna merah. - Gerhana Bulan Sebagian
Terjadi saat hanya sebagian bulan yang masuk ke dalam umbra bumi. Hasilnya, sebagian permukaan bulan tampak merah, sementara sisanya tetap terang. - Gerhana Bulan Penumbral
Terjadi ketika bulan hanya melewati bayangan luar bumi (penumbra). Perubahannya sangat halus, bulan hanya terlihat sedikit lebih redup. Bahkan, banyak orang tidak menyadarinya tanpa bantuan teleskop.
Mengapa Bulan Tampak Merah Saat Gerhana?
Fenomena bulan merah atau blood moon selalu menjadi sorotan utama setiap kali gerhana total terjadi.