10 Tempat Makan Enak di Jakarta Selatan 2025 yang Wajib Dikunjungi, Favorit Anak Muda hingga Keluarga

Jumat 05 Sep 2025, 15:30 WIB
Bakmi Piring salah satu kuliner hits di Blok M. (Sumber: Instagram/@bakmipiring)

Bakmi Piring salah satu kuliner hits di Blok M. (Sumber: Instagram/@bakmipiring)

Mengusung konsep Scandi-Asian cuisine dengan desain stylish, populer di kalangan profesional muda.
Harga: Rp120.000++
Jl. Gunawarman No.37, Kebayoran Baru

5. Namaaz Dining – Gunawarman

Pelopor molecular gastronomy di Indonesia. Menawarkan pengalaman bersantap unik penuh kejutan.
Harga: Rp1.250.000/pax
Jl. Gunawarman No.42, Kebayoran Baru

6. Roemah Kuliner – Kemang

Nuansa klasik modern dengan menu Nusantara hingga dessert kekinian. Cocok untuk keluarga.
Harga: Rp35.000–Rp90.000
Jl. Kemang Raya No.6, Bangka

7. Teras Rumah Nenek – Kebayoran Baru

Hidden gem dengan dekorasi vintage yang membawa nuansa nostalgia rumah tempo dulu.
Harga: Rp40.000–Rp100.000
Jl. Kemang Selatan III No.55B

8. Sate Taichan Bang Mamat – Cipete Selatan

Sate ayam bakar tanpa bumbu kacang dengan sambal segar pedas.
Harga: Rp25.000–Rp35.000
Jl. Cipete Raya No.2B

9. Nasi Bebek H. Slamet – Pasar Minggu

Bebek goreng legendaris dengan sambal pencit khas, renyah di luar empuk di dalam.
Harga: Rp35.000–Rp45.000
Jl. Raya Pasar Minggu No.15

Baca Juga: Libur Panjang, Polisi Berlakukan Sistem One Way dan Ganjil Genap di Puncak

10. Martabak Orins – Blok M

Martabak tipis kering dengan topping melimpah yang jadi favorit malam hari.
Harga: Rp30.000–Rp100.000
Jl. Melawai IX No.2

Ada alasan psikologis dan sosial mengapa kuliner Jakarta Selatan selalu digemari:

  1. Rasa sebagai Nostalgia – Tempat seperti Soto Sob H. Asmawi atau Nasi Bebek H. Slamet menghadirkan rasa autentik yang membangkitkan kenangan masa kecil banyak orang.
  2. Estetika Visual – Restoran modern seperti Butter Baby atau About Us Brasserie memahami kebutuhan generasi digital akan visual Instagramable.
  3. Identitas Sosial – Makan di kawasan Senopati atau SCBD sering diasosiasikan dengan gaya hidup kelas menengah-atas, bagian dari identitas sosial perkotaan.
  4. Keterhubungan Emosional – Banyak tempat yang berfungsi sebagai ruang berkumpul: keluarga, rekan kerja, hingga komunitas kreatif.

Bagi masyarakat urban, kuliner bukan lagi soal kebutuhan perut semata. Ia menjadi narasi kehidupan sehari-hari yang sarat makna.

Di tahun 2025, Jakarta Selatan tetap menjadi episentrum kuliner di ibu kota. Warung sederhana tetap bertahan dengan resep turun-temurun, sementara restoran baru bermunculan membawa inovasi. Dari Blok M hingga Tebet, dari fine dining hingga jajanan malam, setiap sudut punya cerita rasa yang unik.

Bagi pencinta kuliner, menjelajahi Jakarta Selatan adalah perjalanan tak berujung. Di sinilah masa lalu, masa kini, dan masa depan kuliner Indonesia bertemu dalam satu kota.


Berita Terkait


News Update