POSKOTA.CO.ID - Ferry Irwandi kembali viral setelah dirinya tampil dalam acara diskusi yang disiarkan langsung iNews TV pada Selasa, 2 September 2025 tadi malam.
Dalam sebuah kesempatan, Ferry Irwandi memberikan bukti bahwa perusuh dalam demonstrasi sebenarnya bukanlah pendemo.
Menurutnya ada pihak yang sengaja menyusup dan melakukan tindakan kerusuhan sehingga akhirnya diframming pendemo sebagai perusuh.
Ferry Irwandi menayangkan fakta ketika Polisi berhasil mengamankan seorang perusuh dalam aksi demonstrasi di Jakarta.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Makna Warna Pink dan Hijau di Balik Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat
Dalam video cuplikan berita tersebut, tampak orang yang ditangkap anggota Polisi dan disebut perusuh ternyata merupakan anggota kavaleri tentara.
Video tersebut memang menjadi viral di media sosial, dimana pihak TNI mengklarifikasi dan menyatakannya sebagai hoaks.
"Satu hal yang buat kita bertanya-tanya, ternyata ditangkap salah satu perusuh aksi provokasi itu pegang, saya dengan segal risiko saya bicara begini, itu pegang identitas tentara," ujar Ferry Irwandi.
Namun poin yang ingin disoroti Ferry Irwandi dalam hal ini bukan ingin menyudutkan pihak tertentu.
Baca Juga: Hadiri Sidang Etik Pelindas Affan, Kompolnas Berharap 2 Brimob Dipecat
Akan tetapi, Ferry menegaskan kekhawatiran dan pertanyaan besar yang ada di benak masyarakat adalah siapa yang bisa dipercaya di antara para lembaga negara tersebut.
"Itu yang saya pertanyakan, siapa yang harus kita percaya, TNI atau Polisi? TNI bilang hoaks, sedangkan itu ditangkap Polisi dan mungkin bisa dijawab bapak ibu semua, siapa yang bisa kita percaya?" tanya Ferry.
Pernyataan sekaligus pertanyaan Ferry Irwandi itu tak mampu dijawab dengan konkret oleh narasumber lain maupun penonton yang ada di dalam studio.
Hal ini membuahkan sorotan tajam terkait dengan instansi keamanan tersebut sekaligus menjadi keresahan utama masyarakat kepada negara.
Baca Juga: Kunci Jawaban untuk Cerita Reflektif Modul 3 FPPN Topik 1 PPG 2025
Sebelumnya dalam aksi demonstrasi yang terjadi di akhir Agustus 2025, gelombang massa menyuarakan pendapatnya dan mengkritik DPR terkait dengan tunjangan.
Aksi unjuk rasa semakin melebar usai insiden yang menewaskan seorang driver ojol, Affan Kurniawan akibat dilindas mobil rantis Polisi.
Demonstrasi berlangsung beberapa hari dan terjadi kerusuhan di beberapa titik, termasuk Jakarta yang menjadi pusat aksi.
Di tengah aksi demonstrasi, beredar isu penyusup yang sengaja melakukan kerusuhan hingga ditemukan bukti seorang perusuh diduga merupakan anggota tentara.
Poin ini hingga saat ini masih belum terjawab dan masyarakat masih skeptis dengan pemerintah hingga seruan aksi unjuk rasa masih terjadi.
Kondisi saat ini di media sosial juga dipenuhi dengan kecemasan masyarakat, hingga muncul gerakan menggunakan warna pink-hijau sebagai simbolisasi gerakan.