District Blok M Jaksel Tidak Seramai Dulu

Rabu 03 Sep 2025, 14:05 WIB
Suasana sepi pertokoan di District Blok M, Jakarta, Rabu, 3 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Suasana sepi pertokoan di District Blok M, Jakarta, Rabu, 3 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Tidak ada suara riuh tawar menawar antara pedagang maupun pembeli di District Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2025.

Pantauan Poskota di lokasi, hanya ada segelintir dari para pedagang yang masih bertahan di tengah isu naiknya harga sewa ruko yang mencapai Rp15 juta per bulan.

Biasanya, kalangan anak muda mengantre makanan maupun minuman viral di kawasan tersebut, seperti Nasi Matah, HoHi HoHeng, Ayam Renald, Toko Nyempil, dan lainnya.

"Enggak mau (saya diwawancara) mas, langsung tanya ke MRT aja," kata salah seorang pedagang warung kopi (warkop) kepada Poskota, Rabu, 3 September 2025.

MRT Blok M merupakan pengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kawasan District Blok M atau Blok M Plaza 2 di samping terminal persis.

Pengelola sempat disentil akun TikTok Atika Mellonius, seorang pedagang di Blok M. Ia merasa kecewa harga sewa ruko bertambah mahal mencapai Rp15 juta per bulan.

"15jt/bulan untuk KIOS yang kalo hujan kebanjiran dan bau sampah kayaknya gak wajar. Kita pindah tapi masih di area blok M ya," tulis video tersebut.

Ia menyebutkan, usahanya yang berada di Blok M belum satu tahun. Atas kenaikan harga sewa ruko, ia memilih tempat lain.

"Nasi Matah yang umurnya belum satu tahun ini akan mencari tempat yang lebih nyaman. Semua tenant di sini angkat kaki karena harga yang tidak wajar. Doain kita ya kita akan pindah masih di area Blok M yang kontraknya lebih jelas dan transparan," tuturnya. (CR-4)


Berita Terkait


News Update