Baca Juga: Kopi Pagi: Merajut Kebersamaan (2)
Namun langkah itu saja tidak cukup. Presiden Prabowo juga perlu segera melakukan reshuffle kabinet secara menyeluruh. Kabinet hari ini masih terlalu kental dengan jejak rezim lama dan diisi oleh sejumlah figur bermasalah.
Jika Asta Cita ingin diwujudkan dengan cepat, maka dibutuhkan zaken kabinet—kabinet yang diisi orang-orang mumpuni, profesional, dan bersih dari konflik kepentingan. Sudah teruji memiliki integritas moral yang tinggi.
Reformasi menyeluruh di segala bidang adalah keharusan. Bukan hanya sektor keamanan, tapi juga hukum, ekonomi, politik, hingga moral kepemimpinan.
Bangsa ini tidak akan pernah maju jika pemimpin dan wakil rakyatnya tidak memiliki sikap handarbeni (merasa memiliki) dan hangrungkebi (bertanggung jawab sepenuhnya) terhadap rakyat yang mereka pimpin.
Pemimpin harus bisa merasakan denyut nadi masyarakat, paham derita rakyat, kebutuhan rakyat dan apa yang menjadi harapan rakyat. Dan, sesegera mungkin mencari solusi melalui aksi nyata, bukan sebatas wicara, wacana dan retorika semata, seperti acap dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Baca Juga: Kopi Pagi: Merajut Kebersamaan (3)
Dalam budaya Jawa seorang pemimpin, di antaranya diharapkan meniru watak bumi (mahambeg mring kismo), yakni menjadi sumber kehidupan, memenuhi kebutuhan hidup, mengerti apa yang dibutuhkan rakyatnya.
Dalam menyikapi situasi sekarang, saatnya Presiden Prabowo membuktikan bahwa kepemimpinannya berbeda dari masa lalu.
Bahwa ia tidak sekadar melanjutkan warisan salah arah yang ditinggalkan rezim Jokowi 2014–2024, tetapi membawa bangsa ini ke arah baru yang lebih adil, tegas, dan sejahtera. Sejarah menunggu langkah besar itu, dan rakyat masih percaya bahwa perubahan sejati bisa dimulai dari sekarang.(Azisoko).